Ada Pandemi COVID-19, OJK Sebut Stabilitas Pasar Modal Masih Terjaga

OJK mencatat investor di pasar modal mencapai 5,37 juta investor, dan didominasi investor milenial.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Jul 2021, 15:11 WIB
Kepala OJK Wimboh Santoso menyampaikan paparan dalam pertemuan dengan pimpinan bank umum Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sejumlah indikator ekonomi menunjukkan perbaikan sepanjang 2021. Meski pada perkembangannya harus dihadapkan pada angka kasus COVID-19 yang saat ini kembali melonjak.Salah satu indikator tersebut yakni pasar modal.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memaparkan, per 2 Juli 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.023,01.

"Memang tidak sebesar di awal tahun kemarin. Tapi ini angkanya masih menguat 0,63 persen secara mtd (month to date), atau naik 0,73 persen ytd (year to date)," ujar dia dalam Mid Year Economic Outlook Day #1, Selasa (6/7/2021).

Adapun pada Juni 2021, OJK mencatat transaksi beli bersih atau net buy investor asing sebesar Rp 24,7 triliun. "Jadi di pasar modal kelihatannya volatilitasnya masih terjaga," ia menambahkan.

Sementara itu, penghimpunan dana di pasar modal per 29 Juni 2021 mencapai Rp 67,8 triliun dari 68 penawaran umum, yang khususnya bersumber dari sektor keuangan.

Sejalan dengan itu, jumlah investor juga terus mengalami kenaikan. Data OJK mencatat saat ini ada sekitar 5,37 juta investor pasar modal, atau naik 96 persen yoy. Jumlah tersebut didominasi oleh investor berskala ritel dan investor kategori millenial.

"Jadi kita paham bahwa saat ini ruang untuk konsumsi lebih sempit sehingga milenial tertarik  selain uangnya disimpan di bank juga dicoba dimasukkan pasar modal. Ini adalah fenomena yang bagus,” kata Wimboh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada Sesi Pertama 6 Juli 2021

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnua, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga sesi pertama perdagangan saham Selasa, 6 Juli 2021. Investor asing melakukan aksi beli di pasar regular.

Hingga sesi pertama, IHSG naik 0,51 persen atau 30,71 poin ke posisi 6.036,32. Indeks saham LQ45 menguat 0,42 persen ke posisi 846,43. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada level tertinggi, IHSG sentuh posisi 6.049,74. Sedangkan level terendah di 6.013,06. Sebanyak 246 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 238 saham melemah dan 144 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 776.063 kali dengan volume perdagangan 12,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 23,44 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.480.

Sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham IDXTechno naik 2,49 persen dan memimpin penguatan. Diikuti sektor saham IDXsiklikal menguat 2,02 persen dan IDXbasic mendaki 1,96 persen. Sementara itu, IDXinfrastruktur melemah 0,66 persen, indeks sektor saham IDXIndustry merosot 0,10 persen dan IDXFinance turun 0,07 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya