Tiap Tambahan Anggaran Rp 1 ke Sektor Properti, Begini Dampaknya ke Ekonomi

Semua sektor diharapkan dapat pulih dan memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk sektor properti.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2021, 18:30 WIB
Suasana di perumahan subsidi Green Citayam City, Ragajaya, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/2/2021). ). PT BTN Tbk optimis realisasi Kredit Pemilikan Rumah atau KPR mencapai 200-250 ribu unit pada 2021. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2021 menjadi tahun penuh harapan dan optimisme dalam proses pemulihan ekonomi, tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global.

Semua sektor diharapkan dapat pulih dan memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk sektor properti.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Eko D Heripoerwanto meyakini bahwa sektor properti akan tetapi menjadi leading sektor sampai kapanpun.

Sebab secara universal sektor properti merupakan sektor yang penting karena mampu menarik dan mengembangkan berbagai macam sektor, seperti sektor jasa, pembangunan bahkan keuangan.

"Serta ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Bisnis properti memiliki multi player effect, karena akan menggerakan sekitar 170 industri," kata Eko di Jakarta, Jumat (2/7).

Dia memhami properti memang merupakan sektor yang sangat terdampak pandemi, terutama pada sektor perumahan. Namun pemerintah memberikan insentif untuk sektor properti sesuai tingkatan dan jenjang dalam Permenkeu No 21 Tahun 2021.

Sementara itu, Direktur Bank BTN, Haru Koesmahargyo menambahkan bahwa pertumbuhan sektor perumahan berpotensi menumbuhkan ekonomi pada sektor lainnya. Dari 174 subsektor industri terdapat 5 besar sektor yang mengalami dampak, salah satunya perumahan.

“Setiap tambahan anggaran Rp 1 pada sektor terkait properti, akan menciptakan output terhadap ekonomi sebesar Rp2,15," papar Haru.

Namun, Haru tetap optimis di tengah sektor perekonomian nasional yang mengalami kontraksi pertumbuhan, sektor perumahan menunjukkan pertumbuhan yang positif yang terlihat dari tumbuhnya KPR dibandingkan dengan kredit lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Kredit

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/2/2021). Bank BTN menargetkan realisasi KPR mencapai lebih 200 ribu rumah pada 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun pertumbuhan kredit nasional pada kuartal I-2021 mengalami penurunan sebanyak 3,8 persen, sementara pertumbuhan KPR kuartal I-2021 mulai merangkak naik di angka 3,6 persen.

"Ini dikarenakan keberlanjutan dukungan KPR subsidi pemerintah, pada APBN 2021, alokasi KPR subsidi sebanyak 157,5 ribu unit senilai Rp1,66 triliun," jelas dia.

Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah, salah satunya melalui Bank BTN melalui program Mortgage Ecosystem untuk mendukung sektor properti. Mortgage Ecosystem merupakan upaya pengembangan bisnis yang berorientasi pada nasabah dengan menyediakan tidak hanya rumah tapi juga kelengkapannya, sehingga bisa menggandeng berbagai stakeholders untuk mengoptimalkan layanan.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya