Palestina Konfirmasi 2 Kasus COVID-19 Varian Delta di Tepi Barat

Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan, dua kasus tersebut dialami oleh dua gadis dari kota Qalqilya dan Salfit di Tepi Barat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Jun 2021, 13:11 WIB
Petugas kesehatan yang mengenakan masker berjalan di zona karantina perbatasan Rafah dengan Mesir di Jalur Gaza, Palestina, Minggu (16/2/2020). Kementerian Kesehatan Palestina membangun zona karantina sebagai upaya untuk mengantisipasi wabah virus corona atau COVID-19. (SAID KHATIB/AFP)

Liputan6.com, Tepi Barat - Palestina mengkonfirmasi dua kasus pertama COVID-19 varian Delta di Tepi Barat, pada Minggu (27/6).

Dalam sebuah pernyataan pers, Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan, dua kasus tersebut dialami oleh dua gadis dari kota Qalqilya dan Salfit di Tepi Barat, demikian dikutip dari laman Xinhua, Senin (28/6/2021).

"Dua gadis yang terinfeksi datang dari Uni Emirat Arab melalui Yordania," kata Al-Kaila.

Ia juga menambahkan bahwa mereka telah dikarantina secara medis dan tes telah diambil dari orang lain yang melakukan kontak dengan mereka.

Dia meminta warga Palestina untuk segera mengisi aplikasi online untuk divaksinasi.

Al-Kaila menambahkan bahwa vaksin itu akan mengurangi gejala serius COVID-19.

 

2 dari 2 halaman

Kasus COVID-19 di Palestina

Suasana pantai yang kosong selama lockdown untuk menahan pandemi virus corona COVID-19 di Jalur Gaza, Palestina, Jumat (18/12/2020). Lockdown diberlakukan di sejumlah tempat. (AP Photo/Khalil Hamra)

Pada Minggu (27/6), kementerian kesehatan mengatakan bahwa pihaknya mencatat 82 kasus COVID-19, termasuk sembilan di Tepi Barat dan 73 di Jalur Gaza, menambahkan bahwa ada satu kematian tercatat.

Virus tersebut telah merenggut 3.827 nyawa di wilayah Palestina sejak Maret 2020.

Sebanyak 482.695 orang telah divaksinasi COVID-19 di Tepi Barat dan Jalur Gaza, menurut angka resmi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya