Harga Emas Naik Imbas Data Belanja Konsumen AS Stagnan

Harga emas naik lebih tinggi pada hari Jumat

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Jun 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik lebih tinggi pada hari Jumat setelah belanja konsumen AS yang stagnan. Ini membuat taruhan untuk pengetatan kebijakan moneter awal oleh Federal Reserve. dengan begitu, menetapkan emas di jalur untuk kenaikan mingguan pertama dalam sebulan terakhir.

Melansir CNBC, Sabtu (26/6/2021), harga emas di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi USD 1.776,96 per ounce pada pukul 13:07. EDT, menambahkan sekitar 0,8 persen untuk minggu ini sejauh ini. Harga emas berjangka AS sedikit berubah pada USD 1.782,80.

"Harga emas telah diuntungkan dari angka inflasi yang lebih rendah dari perkiraan karena kekhawatiran pada margin telah mereda atas jadwal penurunan yang lebih cepat dari perkiraan," kata Suki Cooper, seorang analis di Standard Chartered.

Level USD 1.770 per ons adalah support dalam waktu dekat, kata Cooper, dengan resistance pada rata-rata pergerakan 100 hari.

Data sebelumnya menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan Fed, berada di bawah ekspektasi pada bulan Mei. Data awalnya membebani dolar, tetapi mata uang sejak itu stabil, memperlambat kenaikan emas.

"Pasar mengambil pandangan yang lebih optimis tentang prospek inflasi, meredam ekspektasi sebelumnya bahwa inflasi akan lebih cepat menjadi bermasalah," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff menjelaskan mengenai sentimen harga emas.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penurunan Pekan Lalu

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga emas membukukan penurunan tajam pekan lalu setelah The Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga segera setelah 2023, mendorong aksi jual emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Meskipun harga telah stabil sejak itu, emas batangan masih goyah karena sinyal beragam dari The Fed, kata para analis.

Dua pejabat Fed memperingatkan pada hari Kamis bahwa inflasi bisa naik lebih dari yang diharapkan pembuat kebijakan dalam waktu dekat. Mereka berbicara setelah kepala Fed Jerome Powell mengatakan inflasi tidak akan menjadi satu-satunya faktor yang menentukan keputusan suku bunga.

"Yang penting, dari perspektif teknis kami telah membentuk pola bearish pada grafik emas yang menunjukkan mungkin beberapa tekanan jual turun minggu depan setelah jeda minggu ini," kata Wyckoff.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya