Lapor Covid-19 Ingatkan Tragedi Corona di India Bisa Menimpa Indonesia

Sejarah mencatat, saat menghadapi pandemi Flu Spanyol 1918, India dan Indonesia termasuk negara dengan kematian yang sama-sama banyak.

oleh Yopi Makdori diperbarui 21 Jun 2021, 08:01 WIB
Antrean ambulans saat mengantarkan pasien positif Covid-19 di pintu masuk RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/6/2021). Meningkatnya jumlah warga yang terpapar Covid-19 menyebabkan antrean ambulans yang hendak masuk ke RSD Wisma Atlet Kemayoran. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Inisiator Lapor Covid-19, Ahmad Arif menyatakan bahwa penanganan pandemi virus corona yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia masih belum optimal.

Arif mengingatkan, jika penanganan pandemi corona ke depan masih seperti ini, maka bukan tidak mungkin tragedi Covid-19 yang menimpa India bakal terjadi di Indonesia.

"Jika situasi ini dibiarkan kami khawatir bahwa tragedi kematian massal di India bukan tidak mungkin terjadi di Indonesia," kata Arif dalam sebuah diskusi daring pada Minggu (20/6/2021).

"Sejarah juga mencatat dalam pandemi flu Spanyol 1918, India dan Indonesia ini termasuk negara dengan korban yang sama-sama banyak. Dari 50 juta korban, India kehilangan 10-20 juta saat itu. Di Indonesia di Jawa dan Madura saja kehilangan 4,2 jutaan," sambungnya. 

Dia mengingatkan, bahwa sejarah tersebut bisa saja terulang di Tanah Air. Apalagi jika kebijakan pemerintah ditambah ketaatan masyarakat masih kurang serius dalam memerangi pandemi Covid-19.

"Seperti kita ketahui wabah itu tidak mungkin diatasi di level individu. Karena prokes setiap orang tentu saja penting, tetapi selama penularan terjadi seperti sekarang ini, celah terpapar sangat tinggi sekali. Kita sudah disiplin, orang lain abai risiko juga bakal kena sendiri," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Harapan kepada Jokowi

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri), dan Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Untuk itu, Ahmad Arif mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar serius dan mengedepankan keselamatan masyarakat dalam menangani pandemi ini.

"Jadi meminta dengan hormat kepada Presiden Jokowi dan para kepala daerah di seluruh Indonesia agar memimpin penanganan pandemi dengan memprioritaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat dengan prinsip-prinsip equity at all cost," desaknya.

Ia juga menginginkan pemerintah untuk mampu mengkoordinasikan daerah supaya bisa mengintensifkan 3 T serta mendisiplinkan penerapan 3 M dan vaksinasi menyeluruh kepada masyarakat.

"Akhirnya saya hanya berharap suara dari para tokoh yang diundang di sini bisa didengar dan dijalankan. Karena Undang-Undang Dasar negara kita telah mengamanatkan perlindungan terhadap semua warga negara Indonesia tanpa pilih kasih," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M! (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya