Wall Street Menguat Tipis, Investor Abaikan Data Ekonomi AS

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham S&P 500 menguat 0,1 persen menjadi 4.204,11.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Mei 2021, 06:18 WIB
Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat tipis pada perdagangan Jumat, 28 Mei 2021. Wall street naik di tengah meningkatnya optimisme atas pemulihan ekonomi AS.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham S&P 500 menguat 0,1 persen menjadi 4.204,11. Indeks saham Dow Jones meningkat 64,81 poin menjadi 34.529,45. Indeks saham Nasdaq naik 0,1 persen menjadi 13.748,74.

Indeks saham Dow Jones dan S&P 500 masing-masing menguat 0,9 persen dan 1,2 persen pada pekan ini. Indeks saham Nasdaq menanjak 2,1 persen, dan mencatat performa terbaik sejak 9 April 2021.

Sepanjang Mei 2021, indeks saham Dow Jones dan S&P 500 masing-masing naik 1,9 persen dan 0,6 persen. Sedangkan indeks saham Nasdaq merosot 1,5 persen. Di sisi lain, indeks saham kapitalisasi kecil Russell 2000 menguat terbatas, membukukan kinerja positif selama delapan bulan berturut-turut untuk pertama kali sejak 1995.

Indikator utama, seperti indeks pengeluaran konsumsi  pribadi inti naik 3,1 persen pada April. Angka ini lebih cepat dari harapan dengan kenaikan 2,9 persen, tetapi tidak sepanas yang dikhawatirkan banyak pihak di wall street.

Sementara itu, tingkat tabungan tetap tinggi di 14,9 persen pada bulan lalu. Sementara, belanja konsumen naik 0,5 persen, dan ini sejalan dengan perkiraan.

"Laporan ini menempatkan the Federal Reserve pada posisi yang sangat baik, inflasi naik tetapi imbal hasil riil masih rendah. Ini pada dasarnya adalah titik manis sementara,” ujar Managing Partner Harris Financial Group, Jamie Cox, dilansir dari CNBC, Sabtu (29/5/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Saham GameStop Tergelincir

Reaksi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Saham Salesforce naik lebih dari lima persen pada Jumat untuk memimpin kenaikan di indeks Dow Jones. Reli itu terjadi setelah pendapatan perusahaan perangkat lunak itu pada kuartal I 2021 mengalahkan harapan wall street.

Saham meme yang dipicu oleh trader di forum WallStreetBets Reddit, saham AMC naik sebanyak 38 persen, dan akhirnya ditutup turun 1,2 persen. Saham GameStop melemah 12,6 persen.

Pada pekan ini, investor juga mencermati kabar di Washington terkait paket infrastruktur menyeluruh yang selanjutnya dapat meningkatkan pemulihan ekonomi.

Senat Partai Republik mengumumkan penawaran infrastruktur senilai USD 928 miliar kepada Presiden AS Joe Biden pada Kamis, 27 Mei 2021. Namun, itu jauh di bawah proposal terbaru Biden sebesar USD 1,7 triliun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya