Spindo Raup Pendapatan Rp 1,06 Triliun pada Kuartal I 2021

Harga baja menguat pada kuartal I-2021 mendukung kinerja PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 21 Mei 2021, 19:12 WIB
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo meningkatkan pendapatan pada kuartal I-2021 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.  Pendapatan tercatat Rp 1,06 triliun selama tiga bulan pertama 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,05 triliun.

Corporate Secretary & Investor Relation Spindo Johanes W Edward menyebut, pendapatan naik 1,6 persen menjadi perhatian penting karena harga baja mengalami kenaikan tajam pada Februari 2021.

"Sales mengalami peningkatan 1,6 persen di kuartal 1 2021 dibandingkan kuartal  I-2020. Namun, volume penjualan kita turun 16,1 persen karena pelanggan menunda pembelian selama Februari menyusul kenaikan tajam harga baja," katanya secara virtual, Jumat (21/5/2021).

Dalam pemaparannya, emiten berkode ISSP ini juga menyebut, kuartal I-2021 mampu mendapatkan laba bersih hingga Rp109,3 miliar. Namun, perseroan mengalami rugi akibat kurs sebesar Rp18,6 miliar.

"Perbaikan yang terjadi sebagian disebabkan oleh peningkatan marjin laba kotor dan marjin laba bersih di kuartal 1 2021 menjadi 22,1 persen dan 10,2 persen, dari sebelumnya 14,8 persen dan -7,2 persen di kuartal 1 2020," ujarnya.

PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk juga menegaskan, dua sepertiga penjualan yang dilakukan langsung menyasar end user. Hal ini membuat pihaknya mampu melewati kenaikan biaya karena harga baja global yang melambung.

"Revisi positif harga penjualan memungkinkan Spindo untuk melanjutkan ekspansi marjin laba kotor. Penghematan biaya memperpanjang beban umum dan administrasi, yang berkontribusi pada marjin operasi yang lebih tinggi," tuturnya.

Peningkatan pengelolaan modal kerja di kuartal I-2021 yakni Rp 51,2 miliar. Angka tersebut menurun  dibandingkan kuartal I-2020 yakni Rp 60,6 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham ISSP

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 21 Mei 2021, saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) melemah 2,22 persen ke posisi Rp 264 per saham.

Saham ISSP sempat dibuka naik dua poin ke posisi Rp 272 per saham. Saham ISSP berada di kisaran Rp 262-Rp278 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.168 kali dengan nilai transaksi Rp 6,2 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya