Israel-Palestina Masih Tegang, Joe Biden Dorong Gencatan Senjata

Joe Biden mendorong gencatan senjata di tengah ketegangan antara Israel dan Palestina.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Mei 2021, 13:56 WIB
Militan Palestina Hamas meluncurkan roket menuju Israel dari Rafah, di Jalur Gaza selatan, Rabu (12/5/2021) dinihari. Hamas menyatakan mereka telah menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan di sebuah blok menara di Gaza. (SAID KHATIB / AFP)

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden AS Joe Biden telah menyuarakan dukungannya untuk gencatan senjata setelah kekerasan yang terjadi selama delapan hari antara Israel dan militan Palestina di Gaza.

Melansir BBC, Selasa (18/5/2021), Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS bekerja sama dengan Mesir dan negara lain untuk menghentikan permusuhan.

Namun AS kembali memblokir pernyataan Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penghentian kekerasan.

Konflik tersebut sekarang sudah memasuki minggu kedua, dan masih belum ada tanda-tanda penurunan tensi.

Sedikitnya 212 orang, termasuk 61 anak-anak, tewas di Gaza, dan 10, termasuk dua anak, di Israel.

Israel mengatakan kebanyakan dari mereka yang terbunuh di Gaza adalah militan dan bahwa setiap kematian warga sipil tidak disengaja. Tapi Hamas, kelompok militan yang menguasai wilayah itu, membantahnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pernyataan Joe Biden

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang kesetaraan rasial di Ruang Makan Negara Gedung Putih pada 26 Januari 2021, di Washington. (Foto: AP / Evan Vucci)

Menurut pernyataan Gedung Putih, Biden "mendorong Israel untuk melakukan segala upaya untuk memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah".

"Kedua pemimpin membahas kemajuan dalam operasi militer Israel terhadap Hamas dan kelompok teroris lainnya di Gaza," tambahnya.

Presiden Biden "menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu", katanya.

Kekerasan tersebut telah meningkatkan keprihatinan internasional.

Para pemimpin dunia dan organisasi kemanusiaan telah menyerukan tindakan untuk mencegah kematian penduduk dan kekacauan yang ditimbulkan oleh penghancuran bangunan dan infrastruktur.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya