Polda Metro Sebut Ada 1 Juta Lebih Orang Meninggalkan Jakarta, Efektifkan 3T

Fadil Imran menyampaikan, sekira 1 juta warga meninggalkan DKI Jakarta

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 14 Mei 2021, 12:47 WIB
Suasana pintu tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (7/5/2021) Tengah Malam, H-5 peniadaan mudik Idul Fitri 1442 H dengan petugas gabungan melakukan penjagaan di 6 titik dari kabupaten yang menjadi pintu masuknya Jawa Tengah dari Jawa Barat ini. Kamis 6 Mei 2021. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menyampaikan, sekira 1 juta warga meninggalkan DKI Jakarta pada masa pengetatan perjalanan baik itu menggunakan jalur darat maupun udara.

Hal ini disampaikannya dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah DKI Jakarta yang membahas antisipasi arus balik Lebaran. Rapat digelar di Ruang Pola Bappeda Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/5/2021).

Fadil menerangkan, sekitar 100 ribu sampai 200 ribu masyarakat nekat untuk pulang ke kampung halaman di tengah larang mudik.

Atas hal tersebut, pihaknya bersama pimpinan di DKI akan menyusun skenario kepulangan pemudik atau arus balik Lebaran guna meminimalkan resiko penyebaran Covid-19.

Meski demikian, Fadil tak menjelaskan secara rinci mengenai hal tersebut.

"Ini barangkali mengapa kita mengambil langkah langkah untuk pencegahan di basis komunitas untuk mengefektifkan 3T. Mudah-mudahan kondisi Covid-19 yang terkendali di wilayah Jakarta dengan antisipasi yang lebih dini, bisa kita terus jaga bersama," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sikap Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan ada pemeriksaan kesehatan atau skrining bebas Covid-19 yang dilakukan di sejumlah pintu masuk Jakarta mengantisipasi arus balik Lebaran.

Hal tersebut disampaikannya usai rapat koordinasi dengan Forkompinda DKI Jakarta.

"Pertama adalah melakukan skrining di pintu-pintu masuk menuju Jakarta, Jabodetabek," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (14/5/2021).

Menurut dia, untuk skrining kendaraan pribadi akan dilakukan secara acak atau random. Selain itu pemeriksaan itu juga akan dilakukan pada transportasi umum.

Mulai dari bus, kereta, hingga kapal laut. Pemeriksaan acak dilakukan dengan tes swab antigen Covid-19.

"Memang sudah dilakukan random skrining antigen sebelum berangkat. Sehingga kita bisa deteksi secara lebih baik jika ada warga yang masuk kawasan Jakarta dan bergejala dan berpotensi bawa covid," jelas Anies.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya