Menko PMK: Percuma Mudik, yang Datang ke Kampung Halaman Akan Kita Karantina

Jadi ini tidak main-main pemerintah untuk memperketat mudik ini sampai di tujuan akhir dari mereka yang nekat mudik.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Mei 2021, 12:08 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pemerintah tidak main-main dengan pelarangan mudik Lebaran 2021. Dia menekankan bahwa masyarakat yang nekat mudik akan langsung dikarantina begitu sampai di kampung halaman.

Hal ini disampaikan Muhadjir usai melakukan pengecekan langsung penyekatan mudik di Gerbang Tol Cikarang. Dia didampingi Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Wakapolres Metro Bekasi AKBP Rikson Situmorang, dan Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Akmal.

"Jadi ini tidak main-main pemerintah untuk memperketat mudik ini sampai di tujuan akhir dari mereka yang nekat mudik. Yang datang juga akan kita tangani, kita urus betul, kita karantina. Akan percuma saja nanti mudiknya," jelas Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Selasa (11/5/2021).

Dia mengatakan pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah menyiapkan lokasi karantina bagi pemudik yang sudah terlanjur dan akan tiba di kampung halaman.

"Tadi saya sudah meminta jaminan dari Kemendes PDTT dan Kemendagri bahwa pembiayaan untuk itu akan ada dan sudah disediakan," ucapnya.

Menurut dia, penyekatan mudik di jalur Bekasi berjalan dengan baik. Muhadjir juga mengapresiasi pelaksanaan protokol kesehatan telah dijalankan secara baik oleh petugas maupun pengguna jalan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Bersiaga 24 Jam

Berdasarkan laporan Ditlantas, Muhadjir mengungkapkan bahwa proses pemutarbalikkan calon pemudik yang masih nekat telah diatur sedemikian rupa. Oleh karena itu, tidak terjadi kekisruhan apalagi sampai menimbulkan kerumunan massa.

"Karena ini berkaitan dengan masalah kesadaran, yang belum sadar disadarkan. Kalau pun seandainya nanti memang akhirnya ada yang lepas pemudik itu pasti tetap akan diurus sampai di tingkat tujuan akhir dia," tegas Muhadjir.

Sementara itu, Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Akmal meyampaikan bahwa pihaknya terus bersiaga 24 jam guna mengantisipasi pergerakan calon pemudik. Dia menyebut tidak ada perbedaan penjagaan siang ataupun malam.

"Jadi 24 jam kita di sini simultan bergantian per jam. SOP dalam melakukan pergantian juga sama, jadi tidak ada perbedaan jam pemudik bisa lolos atau tidak. Kita 24 jam selalu ada di lapangan dan melakukan pengecekan, tidak ada perbedaan sama sekali karena SOP-nya sama," tutur Akmal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya