Begini Skema Sambut 14 Ribu Pekerja Migran Mudik Lebaran di Jatim

Khofifah berharap bupati atau wali kota menyiapkan skenario menyambut kedatangan para pekerja migran itu, seperti proses karantina hingga tes COVID-19 saat mereka baru tiba.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2021, 16:11 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Pemprov Jatim menyiapkan skema menyambut kedatangan sekitar 14 ribu pekerja migran Indonesia dari sejumlah negara ke wilayah setempat jelang lebaran.

"Mereka, pekerja migran Indonesia pulang karena kontraknya habis di tempat kerjanya, bukan dalam rangka mudik," kata Khofifah di Surabaya, Kamis malam (22/4/2021) seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan data yang diterimanya dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), jika tidak ada revisi data, jumlah pekerja migran yang tiba sejak Ramadan hingga usai Idulfitri sekitar 14 ribu orang, sedangkan 2020 hanya sekitar 2.100 orang.

Khofifah berharap bupati atau wali kota menyiapkan skenario menyambut kedatangan para pekerja migran itu, seperti proses karantina hingga tes COVID-19 saat mereka baru tiba.

Ia menjelaskan setibanya di Indonesia, para pekerja migran harus dites, kemudian bagi yang bergejala atau hasilnya reaktif akan dilanjutkan ke tes usap PCR. Selanjutnya, mereka yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona harus menjalani proses penyembuhan di rumah sakit darurat lapangan atau rumah sakit rujukan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kumpulkan di Pendopo

Sedangkan, bagi pekerja migran yang tidak ada gejala dan hasilnya nonreaktif dikembalikan ke daerah masing-masing, serta dilanjutkan proses karantina.

"Saya minta bupati wali kota menerima mereka di pendopo sebagai bentuk penghormatan kepada pekerja migran. Kepala daerah juga harus mengawal bahwa pekerja migran ini benar-benar warganya hingga dipastikan menjalani karantina," kata Khofifah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya