Rizieq Shihab Sebut Gagal Rahasiakan Perawatannya di RS Ummi Gara-Gara Bima Arya

Rizieq Shihab menyebut kalau kesepakatan dirinya bersama Rumah Sakit (RS) Ummi, Bogor untuk merasahasiakan perawatan dirinya gagal karena Wali Kota Bogor Bima Arya bicara di media massa.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2021, 07:47 WIB
Rizieq Shihab menyapa massa pendukungnya saat tiba di kediamannya di Jalan Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). Rizieq Shihab tiba di kediamannya usai pulang dari Arab Saudi. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Rizieq Shihab menyebut kalau kesepakatan dirinya bersama Rumah Sakit (RS) Ummi, Bogor untuk merasahasiakan perawatan dirinya gagal karena Wali Kota Bogor Bima Arya bicara di media massa.

Padahal, kata Rizieq, alasan merahasiakan perawatan dirinya di RS Ummi agar tidak menimbulkan kerumunan atau mengantitipasi massa yang berencana menjenguk dirinya.

"Bima Arya Wali Kota Bogor dateng koar-koar (banyak bicara) di media padahal kita dengan RS Ummi sepakat diem-diem jangan ada orang tahu, kalau orang tau nanti banyak yang besuk," kata Rizieq dalam sidang lanjutan yang digelar di PN Jaktim, Rabu (21/4/2021).

Rizieq pun menyayangkan langkah Bima Arya yang membeberkan lokasinya tidak hanya membuat masyarakat menjadi ramai. Namun membuat dirinya dan keluarganya tertekan.

Bahkan akibat tekanan itu, Rizieq Shihab mengaku kalau kondisi fisiknya sempat menurun satu hari setelah Bima Arya berkoar di media. Dengan dibuktikan melalui limfosit atau imunitasnya yang turun berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter di RS Ummi.

"Dalam waktu satu hari tanggal 26 November dr Nerina berhasil menaikkan limfosit saya 16, saya pikir ini keberhasilan luar biasa dari pasien yang masuk limfosit 5 besoknya naik 16 artinya dokter serius bekerja keras. Walaupun pada 27 November sempet turun kenapa karena ada konflik Bima Arya yang koar-koar di media," tuturnya.

Rizieq kemudian menanyakan kepada dr Hadiki yang dihadirkan jaksa sebagai saksi di persidangan, terkait apakah dalam dunia kesehatan ada korelasi antara tekanan terhadap pasien dapat menurunkan imunitas tubuh.

"Dr. Hadiki saya mau tanya psikosomatik, anda sebagai dokter pribadi saya yang merawat, kalau saya ditekan dengan begitu, (ditekan di) media segala macem, berpengaruh tidak terhadap penyakit saya," kata Rizieq menanyakan.

"Ya karena ada faktor agrafasi yang dapat memperberat kodisi fisik," kata dr Hadiki menjawab pertanyaan Rizieq.

Kemudian Rizieq menanyakan apakah juga wajar ketika limfositnya turun setelah mendapat tekanan itu.

"Dari 16 limfosit saya, turun lagi jadi 9, wajar tidak dengan adanya tekanan tadi," kata Rizieq kembali bertanya.

"Gangguan psikosomatik itu dapat memengaruhi daya tahan tubuh," kata dr. Hadiki.

"Jadi limfosit itu apa," kata Rizieq Shihab

"Salah satu penanda daya tahan tubuh," ucap dr. Hadiki.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Didakwa Menyebar Informasi Bohong

Sebagaimana diketahui dalam perkara ini tercatat pada perkara nomor 223/Pid.B/2021/PN.Jkt. Tim atas terdakwa Direktur Utama RS Ummi, Dr. Andi Tatat yang didakwa, lantaran menyebarkan informasi bohong terkait hasil tes swab Covid-19 Rizieq.

Lalu, masih terkait penyebaran informasi bohong hasil tes swab Covid-19 di RS Ummi Perkara Nomor 224/Pid.B/2021/PN.Jkt. Tim untuk terdakwa Muhammad Hanif Alatas, dan  Perkara Nomor 225/Pid.B/2021/PN.Jkt. Tim untuk terdakwa Rizieq Syihab.

Mereka pun disangka melanggar Pasal 14 dan/atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan atau Pasal 14 Ayat (1) dan Ayat (2) UU Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular dan/atau Pasal 216 KUHP jo Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 56 KUHP.

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya