Mendag: Stok Bahan Pokok di 34 Provinsi Cukup untuk Hadapi Ramadan 2021

Beberapa komoditas bahan pokok yang perlu menjadi perhatian adalah beras, daging sapi, dan gula.

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Apr 2021, 09:31 WIB
Pedagang mengecek beras dagangannya di sebuah toko di Jalan Raya Pamulang Timur, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (22/7/2020). Bulog tetap menyiapkan langkah-langkah terhadap kemungkinan terburuk dalam masa pandemi COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, menekankan pentingnya sinergi pemerintah pusat dan daerah guna menghadapi potensi kenaikan permintaan kebutuhan bahan pokok (bapok) menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran 2021.

Kemendag sudah menggelar pertemuan dengan 34 kepala dinas, atau yang bertanggungjawab tentang perdagangan untuk memastikan ketersediaan seluruh bahan pokok cukup dan harganya stabil.

"Ke-34 provinsi sudah melaporkan bahwa bahan pokok tersedia dan harganya stabil, khususnya beras, gula, cabai, minyak goreng, dan daging sapi," ungkap Lutfi dikutip dari keterangannya pada Selasa (13/14/2021).

Beberapa komoditas seperti beras, gula, dan daging sapi perlu adanya penambahan pasokan untuk mengantisipasi cadangan stok, iklim ekstrem, kenaikan harga internasional, dan persediaan sebelum musim giling.

Selain itu, komoditas cabai, khususnya varian rawit merah terus mengalami penurunan harga. Hal itu disebabkan adanya penurunan harga di tingkat petani seiring dengan meningkatnya produksi di daerah sentra.

Menurut Lutfi, beberapa komoditas yang perlu menjadi perhatian, yaitu beras, daging sapi, dan gula.

"Kementerian Perdagangan dan dinas provinsi akan terus memantau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium oleh Perum Bulog. Sementara itu untuk daging sapi, kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk segera memobilisasi sapi daerah sentra produksi ke daerah sentra konsumsi, seperti wilayah Jabodetabek dan Aceh," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Gula

Ilustrasi Gula Batu (Gambar oleh jan mesaros dari Pixabay)

Mengenai komoditas gula, Kemendag akan berkoordinasi denganPT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk membahas pendistribusian gula, khususnya ke wilayah Indonesia Timur dan Aceh.

Koordinasi tersebut untuk membahas harga jual maksimal dari PT RNI sebesar Rp 10.800 per kg, sehingga harga di konsumen akhir sesuai harga atas Rp 12.500 per kg.

Lutfi mengungkapkan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Dukungan tersebut yaitu untuk memantau harga bahan pokok di pasar secara intensif dan  mengidentifikasi kecukupan stok dan ketahanan bapok di pelaku usaha distribusi.

Selain itu juga berkoordinasi dengan tim daerah untuk mencegah aksi-aksi spekulasi, menyiapkan jalur atau rantai distribusi alternatif bila terjadigangguan distribusi yang mengakibatkan gejolak harga, serta mengawal kelancaran distribusi beras Bulog dalam program KPSH di pasar rakyat wilayah masing-masing.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya