WHO Tak Setuju dengan Kebijakan Paspor Vaksinasi COVID-19

WHO tidak mendukung kebijakan paspor vaksinasi untuk perjalanan internasional.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Apr 2021, 15:20 WIB
Orang-orang memakai masker untuk mengekang penyebaran virus corona COVID-19 saat berjalan di Roma, Italia, Senin (14/12/2020). Kasus COVID-19 di Italia mencapai 1.855.737 kasus, 65.011 orang meninggal dunia, dan 1.115.617 orang sembuh. (Cecilia Fabiano/LaPresse via AP)

Liputan6.com, New York - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak mendukung kebijakan paspor vaksinasi untuk perjalanan internasional. Alasannya karena ketidakpastian apakah inokulasi mencegah penularan virus, serta masalah ekuitas.

"Kami sebagai pihak dari WHO mengatakan pada tahap ini tidak ingin melihat paspor vaksinasi sebagai persyaratan untuk masuk atau keluar," kata juru bicara WHO Margaret Harris, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (7/4/2021).

"Kami tidak yakin pada tahap ini bahwa vaksin tersebut dapat mencegah penularan COVID-19," tambahnya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bulan lalu mengimbau negara-negara dengan kelebihan pasokan vaksin untuk segera menyumbangkan 10 juta dosis ke fasilitas COVAX yang dijalankan dengan aliansi vaksin GAVI.

Pembatasan ekspor oleh India membuat program COVAX kekurangan pasokan vaksin AstraZeneca yang dibuat oleh Serum Institute of India.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

132,4 Juta Orang di Dunia Positif COVID-19

Pegawai pulang kerja berjalan di trotoar Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (12/5/2020). Pemerintah memberi kelonggaran bergerak bagi warga berusia di bawah 45 tahun untuk mengurangi angka pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Rabu per 12.50 pukul WIB telah mencapai 132.423.013 kasus, dan 75.189.076 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.

Total 2.872.575 orang di dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19.

Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yaitu 11.792.135 lalu disusul Brasil sebanyak 11.459.548. 

Infeksi di Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 30.847.145.

Setelah AS, negara-negara dengan kasus infeksi Virus Corona COVID-19 terbanyak di dunia adalah: 

Brasil: 13.100.580 kasus.

India: 12.801.785 kasus.

Prancis: 4.902.025 infeksi dan 308.128 sembuh.

Rusia: 4.546.307 infeksi dan 4.171.948 orang pulih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya