BNPB Kerahkan Anjing Pelacak Bantu Pencarian Korban Banjir Bandang di NTT

Anjing pelacak diterjunkan untuk mencari korban banjir bandang dan longsor di NTT sambil menunggu alat berat bisa menuju lokasi.

oleh Yopi Makdori diperbarui 07 Apr 2021, 13:12 WIB
Tim SAR gabungan, berhasil mengevakuasi korban meninggal dunia akibat banjir bandang di pulau Adonara, Flores Timur,NTT. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebut, hingga saat ini proses pencarian korban banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terkendala cuaca buruk serta peralatan yang kurang memadai.

Doni mengatakan, sebanyak delapan unit ekskavator dan enam unit dump truck sebenarnya sudah disiapkan oleh pemerintah, namun masih tertahan dan belum bisa menjangkau lokasi bencana banjir bandang dan longsor.

"Walaupun sudah disiapkan belum bisa dikirim ke tujuan, terutama ke Adonara dan Alor, sedangkan di Lembata masih diupayakan ke perusahaan yang sedang mengerjakan jalan untuk dikerahkan menuju ke sasaran," kata Doni dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (6/5/2021).

Doni menyatakan, pihaknya bakal menerjunkan anjing pelacak atau SAR Dog dari Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) ke lokasi bencana guna mempercepat pencarian korban selagi menunggu alat berat datang.

"Akan didatangkan SAR Dog yang sudah berpengalaman seperti pencarian korban di Mamuju, besok pagi mereka akan diprioritaskan ke tiga lokasi, Lembata, Alor, dan Adonara," jelasnya.

Sementara untuk distribusi bantuan logistik dan medis sudah bisa dilakukan dengan menggunakan enam helikopter yang dikerahkan BNPB.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

117 Orang Meninggal

Warga memeriksa kerusakan di desa yang terkena banjir di Ile Ape, di Pulau Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/5/2021). Cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir bandang disertai hujan lebat dan angin kencang menerjang sejumlah kawasan di NTT dan NTB. (AP Photo/Ricko Wawo)

Diketahui, hingga Selasa (6/4/2021) malam pukul 21.00 WITA, BNPB melaporkan sudah ada 117 jiwa dinyatakan meninggal dunia dan 76 orang masih hilang dalam bencana tersebut.

Sementara 2.019 kepala keluarga atau 8.424 warga mengungsi, serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang sejumlah wilayah di NTT.

 

 

3 dari 3 halaman

Banjir Bandang Terjang NTT

Infografis Banjir Bandang Terjang NTT. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya