Wagub DKI: Ondel-Ondel Budaya Lestari, Tempatnya Bukan di Jalanan

Menurut Riza Patria, sebagai budaya bangsa seharusnya ondel-ondel dapat dihargai oleh masyarakat.

oleh Ika Defianti diperbarui 25 Mar 2021, 19:15 WIB
Seorang anak menggendong ondel-ondel saat bersiap untuk mengamen di kawasan Senen, Jakarta, Kamis (27/12). Hanya pengamen ondel-ondel beperalatan lengkap yang diperbolehkan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan ondel-ondel bukanlah sarana untuk mengamen di pinggir jalan, melainkan salah satu budaya bangsa yang harus dilestarikan. 

"Larangan ondel-ondel itu kan karena dianggap pertama itu budaya lestari. Harus ditempatkan pada tempatnya, bukan di jalan-jalan seperti itu," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (25/3/2021).

Selain itu kata dia, sebagai budaya bangsa seharusnya ondel-ondel dapat dihargai oleh masyarakat. Bukan untuk dimanfaatkan untuk mengamen di jalanan.

"Dihormati ditempatkan yang terbaik lah. Tidak juga dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan sempit. Kemudian kedua jangan sampai nanti menimbulkan gangguan ketertiban dan sebagainya," jelas dia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melarang keberadaan pengamen beratribut ondel-ondel. Sebelum aturan pelarangan ditegakkan, pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan lebih dulu melakukan sosialisasi mengenai aturan tersebut.

"Kita pertama menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan agar penggunaan dari pada ikon budaya Betawi itu sesuai dengan fungsinya untuk kita lestarikan dan meninggikan. Bukan dengan cara untuk mengamen di jalan-jalan," ucap Arifin, Rabu, 24 Maret 2021. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan

Selama sosialisasi dilakukan, Arifin mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan untuk mencari solusi bagi para pengamen beratribut ondel-ondel, agar aktivitas mereka tidak lagi mengganggu ketertiban masyarakat.

Sebab, menurut Arifin, banyak laporan ke Satpol PP tentang keluhan terkait pengamen beratribut ondel-ondel. Keluhan itu dimulai dari bisingnya suara, serta sikap beberapa pengamen cenderung memaksa.

"Dan kita lihat juga yang mengamen ini banyak anak-anak usia sekolah. Mereka digunakan untuk mengamen di jalanan dan seringkali kita perhatikan kesannya seperti memaksa," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya