Kata Analis Terkait 24 Emiten Berpotensi Delisting di Bursa Efek

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menegaskan ada beberapa penyebab emiten akhirnya berpotensi didelisting, salah satunya kurang transparansi saat menyampaikan kinerja keuangan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 11 Mar 2021, 12:34 WIB
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Terdapat 24 emiten yang berpotensi delisting atau penghapusan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2021. Di antara 24 emiten itu ada PT Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA) dan PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME).

Melihat hal tersebut, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menegaskan ada beberapa penyebab emiten akhirnya berpotensi didelisting, salah satunya kurang transparansi saat menyampaikan kinerja keuangan.

"Karena kurang transparasi dalam menyampaikan kinerja keuangan, kinerja fundamenatal emiten dan pergerakan sahamnya cenderung stagnan di level yang rendah dan disisi lain kinerja fundametalnya kurang positif," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (11/3/2021).

Saat disinggung penyebab emiten berpotensi didelisting, Nafan menyebut, semuanya tergantung dari pengelolaan dan keterbukaan informasi dari perusahaan.  

"Kalau menurut saya dari perusahaannya sendiri. Sebaiknya ada penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif, meningkatkan transparansi dalam tata kelola perusahaan," ujar dia.

Nafan juga menegaskan, emiten sebaiknya rutin menjelaskan rencana perusahaan ke depan untuk menarik perhatian investor.

"Sering melakukan aksi korporasi untuk menjelaskan kepada para pelaku investor, rencana ke depan seperti apa. Jika hal tersebut tidak terjadi ya wajar saja investor kurang meminati untuk investasi jangka panjang," tuturnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

24 Emiten yang Berpotensi Delisting

Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk lebih lengkapnya berikut 24 emiten yang berpotensi terdepak dari BEI:

1. PT Sugih Energy Tbk. (SUGI)

2. PT Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA)

3. PT Cowell Development Tbk (COWL)

4. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO)

5. PT Trikomsel Oke Tbk. (TRIO)

6.. PT Hanson International Tbk (MYRX)

7. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)

8. PT Leyand International Tbk (LAPD)

9. PT Inti Agri Resources Tbk. (IIKP)

10. PT Trada Alam Minera Tbk. (TRAM)

11. PT SMR Utama Tbk. (SMRU)

12. PT Nipress Tbk (NIPS)

13. PT Golden Plantation Tbk (GOLL)

14. PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME)

15. PT Andalan Perkasa Abadi Tbk (NASA)

16. PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP)

17. PT Rimo International Lestari Tbk. (RIMO)

18. PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk. (SKYB)

19. PT Siwani Makmur Tbk (SIMA)

20. PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA)

21. PT Grand Kartech Tbk (KRAH)

22. PT Sinergi Megah Internusa Tbk. (NUSA)

23. PT Onix Capital Tbk (OCAP)

24. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya