SWF Dibentuk untuk Optimalkan Aset Negara

Dibentuknya SWF atau INA akan memiliki fokus untuk mengoptimalkan dan menarik investasi serta kerjasama dari berbagai pengelola keuangan luar negeri.

oleh Tira Santia diperbarui 03 Mar 2021, 16:50 WIB
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. Dok: am2018bali.go.id

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dibentuknya Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Funds (SWF) memiliki mandat untuk mengoptimalkan dan memelihara aset negara.

“Lahirnya Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment AUthority (INA) yang disebut sebagai SWF di Indonesia melengkapi berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah. INA memiliki mandat untuk mengoptimalkan dan memelihara aset negara,” kata Sri Mulyani dalam webinar: Peluang Pendanaan SWF Untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Indonesia, Rabu (3/3/2021).

Menurutnya, aset negara ini ada yang dimiliki langsung di dalam neraca pemerintah, ada yang merupakan kekayaan negara yang dipisahkan.

Namun banyak aset-aset yang dimiliki negara baik secara langsung maupun melalui kekayaan negara yang dipisahkan seperti BUMN diakui masih belum selalu optimal di dalam pengelolaannya.

Menkeu menegaskan, dengan dibentuknya SWF atau INA sebagai lembaga yang akan memiliki fokus untuk mengoptimalkan dan menarik investasi serta kerjasama dari berbagai pengelola keuangan luar negeri.

Maka diharapkan, pertama, Indonesia akan memiliki kemampuan modal bagi pembangunan tanpa meningkatkan risiko utang.

Kedua, Indonesia akan belajar dari cara kerja yang merupakan best practice di seluruh dunia. ketiga meningkatkan valuasi dari aset-aset negara, dan yang keempat tentu meningkatkan kinerja dan manfaat aset itu pada akhirnya yang bisa dinikmati oleh masyarakat.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Banyak Opsi untuk Optimalkan Aset

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) menyapa peserta saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Senin (4/11/2019). Rapat membahas mengenai evaluasi kinerja 2019 dan rencana kerja 2020. (Liputan6.com/JohanTallo)

INA memiliki berbagai opsi untuk dapat mengoptimalkan investasinya, dengan menggandeng investor dan berkolaborasi untuk membangun di berbagai bidang infrastruktur seperti Jalan Raya, Jalan Tol ataukah dari sisi energi maupun juga dibidang port dan airport.

“Bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk masuk di bidang kesehatan dan pariwisata. Potensi investasi berbagai infrastruktur seperti Jalan Tol Pelabuhan dan Bandar Udara sudah sangat nyata,” ungkapnya.

Dengan begitu, potensi-potensi investasi tersebut menjadi area yang akan dikembangkan oleh INA. Bagi INA, mereka bisa menarik Partnership di master fund yaitu cooling fund yang bekerja bersama pada tingkat holding pada level tematik fund yang khusus di bidang-bidang yang memang disepakati dengan Para investor.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya