Ragam Hoaks soal Alat Tes Covid-19 : PCR, Swab, hingga GeNose

Masih banyak hoaks soal alat tes covid-19 yang beredar di media sosial, salah satunya buatan UGM, GeNose C19.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 11 Feb 2021, 19:30 WIB
Alat tes COVID-19 di rumah buatan Ellume. Dok: Ellume

Liputan6.com, Jakarta - Banyak pemahaman yang salah tentang alat tes covid-19 beredar di media sosial. Kesalahpahaman ini malah menjadi hoaks yang meresahkan.

Berikut Cek Fakta Liputan6.com merangkum ragam hoaks seputar alat tes covid-19.

1. Klaim Netizen soal Swab Test Berbahaya

Klaim swab test berbahaya. (Facebook)

Pengguna Facebook, Henry Gunawan menyebut swab test untuk mendeteksi virus corona covid-19 di dalam tubuh manusia sangat berbahaya.

Swab test adalah pemeriksaan yang menggunakan sampel dari lendir dalam hidung ataupun tenggorokan.

Henry Gunawan mengunggah klaim tersebut pada 4 Januari 2021. Begini narasinya:

"Awas hati-hati, hidung yang sering di swab ternyata berbahaya!!"

Lalu, benarkah swab test untuk mengetahui covid-19 di tubuh manusia sangat berbahaya? Baca klaim hoaks tersebut di sini.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 4 halaman

2. Klaim GeNose C19 Deteksi Covid-19 dalam 10 Detik dan Akurasi 99,9 Persen

Klaim GeNose C19 Deteksi Covid-19 dalam 10 Detik dan Akurasi 99,9 Persen

Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah klaim yng menyebut alat tes covid-19 buatan UGM, GeNose C19 bisa mendeteksi virus corona covid-19 dalam 10 detik dan tingkat akurasinya mencapai 99,9 persen.

Klaim soal GeNose C19 seperti itu diunggah akun Facebook atas nama Dimasherr Dimasherr pada 1 Februari 2021. Begini narasinya:

"Sudah tau berita ini kan...?! 👇🏻😍

Mulai tgl 5 Feb'21 InSyaaAlloh di station dan bandara dan tempat2 umum dikenakan biayanya Rp 5 rb sd 10 rb per org per 1x test..Ge Nose C19

Ternyata Indonesia bisa juga, Luar biasaa!!!!👍

Tes covid jadi simpel. Mudah n murah. Rp 15 rb, 10 detik, akurasi 99,9%. Gak hrs swab, gak hrs diambil darah. Terimakasih UGM, nuwun sanget dosen UGM, Dr Kuwat Triyana (lahir 1977) penemu GeNos pengendus Covid-19. Indonesia Bisa 💪"

Lalu, benarkah klaim GeNose C19 bisa mendeteksi covid-19 dalam 10 detik dan tingkat akurasinya mencapai 99,9 persen? Baca selengkapnya di sini.

 

 

3 dari 4 halaman

3. Klaim Kasus Positif Covid-19 Melonjak Gara-Gara Tes PCR

Klaim Kasus Positif Covid-19 Melonjak Gara-Gara Tes PCR. (Facebook)

Pengguna Facebook atas nama Bii mengklaim kalau tes Polymerase Chain Reaction ( PCR ), rapid, hingga swab menjadi penyebab banyaknya kasus virus covid-19 di Indonesia.

Bii mengunggah klaim tes PCR menjadi penyebab utama banyaknya angka positif covid-19 pada 23 Januari 2021. Begini narasi yang dia buat:

"Yang bikin banyak positif bukan acara pernikahannya, tapi testnya.

Coba seandainya kagak usah test2an, rapid, swab, dll.

Mereka akan hidup damai sentosa tanpa ada apa-apa. 😁"

Dia juga mengunggah sebuah tangkapan layar berupa artikel dengan judul: "Duh, Usai Gelar Acara Pernikahan, 21 Warga Klungkung Positif Covid-19".

Lalu, benarkah klaim tes PCR, swab, dan rapid menjadi penyebab utama banyaknya kasus positif covid-19 di Indonesia? Baca selengkapnya di sini.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya