Riset: WFH Pakai Baju Tidur atau Piyama Tak Baik untuk Kesehatan Mental

Mempertahankan kebiasaan WFH dengan mengenakan pakaian tidur atau piyama dinilai tidak baik untuk kesehatan mental seseorang, menurut sebuah riset.

oleh Hariz Barak diperbarui 08 Feb 2021, 11:01 WIB
ilustrasi WFH | pexels.com/@olly

Liputan6.com, Canberra - Bekerja dari rumah atau work from home tampak seperti ide yang sangat menarik ketika pertama kali diperkenalkan. Ide tersebut pun akhirnya benar-benar diterapkan ketika pandemi COVID-19 menyerang dunia.

Bayangkan, kita tidak perlu bangun pagi dan pergi ke kantor. Seketika Anda bangun dari tidur dan sekejap itu pula jam kerja Anda dimulai.

Bagian terbaiknya? Kita tidak perlu repot-repot berdandan atau sibuk memikirkan pakaian apa yang akan dikenakan.

Cukup dengan celana panjang dan kaus yang dipakai tidur semalam, Anda siap untuk bekerja.

Namun, mempertahankan kebiasaan WFH seperti itu --terlebih untuk jangka waktu lama, di mana pandemi COVID-19 belum juga berakhir-- dinilai tidak baik untuk kesehatan mental seseorang, menurut sebuah riset.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Medical Journal of Australia menemukan bahwa mengenakan piyama saat bekerja dari rumah kemungkinan akan berkontribusi pada kesehatan mental yang buruk, demikian seperti dikutip dari Mashable Asia, Minggu (7/1/2021).

Meskipun penelitian itu dilakukan dalam konteks Australia, sebagian besar dunia masih dalam pergolakan pandemi dan peneliti meyakini bahwa persoalan serupa mungkin dirasakan oleh sejumlah orang yang menerapkan WFH saat ini.

Penelitian, yang dilakukan selama pertengahan lockdown 2020 sekitar bulan April dan Mei, menemukan bahwa mereka yang mengenakan piyama saat bekerja dari rumah melaporkan kesehatan mental yang lebih buruk daripada mereka yang memiliki dan mengurus anak kecil saat WFH.

Riset itu dilakukan pada staf dan mahasiswa lembaga penelitian medis di Sydney. Mereka menilai efek memakai piyama pada produktivitas dan kesehatan mental staf institut medis secara keseluruhan bekerja dari rumah.

"Lebih banyak peserta yang mengenakan piyama pada siang hari setidaknya satu hari seminggu melaporkan bahwa kesehatan mental mereka telah menurun saat bekerja dari rumah," baca laporan tersebut.

Namun, mengenakan piyama untuk bekerja tidak berarti produktivitas Anda akan berkurang. Itu hanya berarti kesehatan mental Anda bisa memburuk dari waktu ke waktu.

Load More

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Saran Peneliti

Ilustrasi WFH Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Para peneliti tidak dapat secara konkret menentukan bahwa mengenakan piyama secara langsung menyebabkan degradasi kesehatan mental, tetapi, mereka menemukan bahwa mendorong para peserta untuk mengenakan pakaian hari "normal" mereka mengurangi tingkat keparahan depresi.

Saran sederhana mereka adalah, jika bekerja dari rumah telah membuat Anda suram, mengenakan pakaian yang bukan piyama atau apa yang Anda tiduri mungkin bisa membantu mengusir perasaan itu.

Cobalah berpakaian sebagaimana Anda pergi ke kantor pada hari-hari normal. Terlihat semenarik mungkin bisa berkontribusi pada suasana hati Anda dan memberi Anda sesuatu untuk dinantikan setiap hari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya