Liputan6.com, Mamuju - Untuk meringankan beban nasabah dan warga yang tertimpa musibah bencana alam di 6 kota se-Indonesia, Bank Mandiri Taspen (Mantap) memberikan bantuan kemanusiaan berupa 6.600 paket bantuan sembako dan vitamin. Kegiatan ini juga rangkaian hari jadi ke-6 perseroan yang mengusung program "Mantap Berbagi Mantap Peduli".
Nasabah di enam wilayah yang menerima bantuan itu, yakni di Kota Manado, Barabai, Yogyakarta, Mamuju, Gunung Mas, dan Sumedang. Mamuju yang porak-poranda akibat gempa bumi 6,2 magitudo pada 15 Januari lalu manjadi kota pertama yang menerima bantuan kemanusiaan itu.
Direktur Utama Bank Mantap Elmamber P Sinaga mengatakan bahwa bantuan tanggap darurat ini merupakan bagian dari upaya Bank Mantap untuk selalu hadir untuk masyarakat dan menunjukkan rasa empati terhadap sesama.
Baca Juga
Advertisement
"Di kota Mamuju ini, Bank Mantap menyerahkan bantuan sebanyak 900 paket sembako dan 600 vitamin senilai total Rp225 juta kepada pensiunan ASN maupun TNI-Polri dan warga sekitar yang terkena dampak gempa bumi di Mamuju," kata Elmamber kepada wartawan, Selasa (02/02/2021).
Direktur IT & Network Bank Mantap, Iwan Soeroto yang turut hadir menambahkan, program ini merupakan realisasi dari program "Mantap Peduli" yang menyisihkan dari keuntungan perusahaan ke dana Corporate Social Responbility (CSR) sebesar Rp1 miliar untuk kegiatan sosial di 6 kota.
"Diharapkan program-program Bank Mantap juga sejalan untuk mendukung pemerintah dalam memulihkan daerah-daerah yang terkena bencana alam," ujar Iwan.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Rasa Syukur Penerima Bantuan
Sedangkan, Amiruddin Kambol, salah seorang penerima bantuan kemanuasian dari Bank Mantap mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diterimanya. Bantuan ini sangat membantu dirinya bersama keluarga dalam menghadapi masa pemulihan pascagempa bumi.
"Terima kasiah atas kepedulian dari Bank Mandir Taspen kepada kami, bantuan ini akan kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Amiruddin yang juga pensiunan Kepala Rutan Mamasa itu.
Amiruddin mengungkapkan, pascagempa yang terjadi dini hari itu, dia bersama keluarga sempat mengungsi di sekitar area salah satu terminal di Mamuju selama tiga. Ia kemudian kembali ke rumah setelah mengungsi dengan harapan dapat kembali melakukan aktivitas seperti biasa pascagempa.
"Namun setelah gempa bumi susulan berkekuatan 4,4 magnitudo kemarin (31 Januari 2021), kami kembali mengungsi. Namum kini, kami kembali ke rumah dan setiap malam kami tidur di teras rumah," tutup Amiruddin.
Advertisement
