Tersengat Sentimen Program Vaksinasi COVID-19, Saham Emiten Farmasi Menguat

Sejumlah saham emiten farmasi menguat jelang akhir pekan. Analis menilai hal itu didukung dari program vaksinasi COVID-19.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Jan 2021, 20:30 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah saham emiten farmasi dan distributor alat kesehatan catatkan kenaikan pada perdagangan saham Jumat, (8/1/2021).

Mengutip data RTI, saham emiten distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melonjak 24,89 persen ke posisi Rp 2.960 per saham. Total frekuensi perdagangan 48.306 kali dengan nilai transaksi Rp 567,6 miliar.

Lalu saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 11,28 persen ke posisi Rp 5.375 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 58.506 kali dengan nilai transaksi Rp 941,4 miliar.

Saham PT Indofarma Tbk (INAF) menanjak 9,65 persen ke posisi Rp 5.000 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 21.842 kali dengan nilai transaksi Rp 247,9 miliar.

Saham PT Phapros Tbk menguat 5,84 persen ke posisi Rp 1.995 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 6.425 kali dengan nilai transaksi Rp 15,7 miliar.

Saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) naik 4,37 persen ke posisi Rp 1.075. Total frekuensi perdagangan saham 5.967 kali dengan nilai transaksi Rp 24,1 miliar.

Saham PT Merck Tbk (MERK) menguat  2,11 persen ke posisi Rp 3.390 per saham. Total frekuensi perdagangan 107 kali dengan nilai transaksi Rp 345,3 juta.

Pengamat pasar modal Hans Kwee menuturkan,sentimen utama penggerak saham emiten farmasi masih dari program vaksinasi COVID-19. Ia mengatakan, pemerintah akan distribusikan vaksin dengan melibatkan swasta direspons positif.

"Tadinya cuma emiten BUMN Farmasi yang naik, swasta akan bantu distribusi vaksin, ini positif. Ada keuntungan distribusikan vaksin. Vaksin itu seharusnya displit ada komersial dan gratis,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, pelaku pasar juga menanti realisasi jadwal vaksin COVID-19 yang akan dimulai 13 Januari 2021. "Jika lancar itu positif,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 8 Januari 2021

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  bertahan di zona hijau menjelang akhir pekan. Penguatan IHSG ini juga didukung dari aksi beli investor asing.

Mengutip data RTI, Jumat (8/1/2021), IHSG melonjak 104,20 poin atau 1,69 persen ke posisi 6.257,83. Indeks saham LQ45 menguat 2,3 persen ke posisi 979,30. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 258 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 239 saham melemah. 137 saham diam di tempat. Total volume perdagangan saham 23,2 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 22,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,37 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.805.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian melemah 1,05 persen dan sektor saham konstruksi susut 0,03 persen.

Sektor saham aneka industri menguat 4,66 persen, dan memimpin penguatan. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 3,32 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 3,16 persen.

Saham-saham catatkan top gainers atau menguat signifikan antara lain saham KOIN melonjak 34,65 persen ke posisi Rp 136 per saham, saham CITY menanjak 34,31 persen ke posisi Rp 184, dan saham GJTL menguat 25 persen ke posisi Rp 825 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham PTSP melemah 7 persen ke posisi Rp 2.790 per saham, saham POLA merosot 7 persen ke posisi Rp 186, saham SMMA tergelincir 6,94 persen ke posisi Rp 11.725 per saham, dan saham ALDO merosot 6,9 persen ke posisi Rp 432 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Shanghai melemah 0,17 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,2 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 3,64 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 2,36 persen, indeks saham Thailand menanjak 1,3 persen. Lalu indeks saham Singapura menguat 2,7 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 1,64 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya