Stok Plasma Konvalesen Menipis, Risma Ajak Penyintas COVID-19 Donor Darah

Kabid Humas PMI Kota Surabaya, dr Martono Adi menuturkan, sampai saat ini ada banyak pasien COVID-19 di Surabaya yang membutuhkan plasma darah konvalesen.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2020, 08:44 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mendorong penyintas COVID-19 atau pasien sudah sembuh dari COVID-19 agar tak ragu mendonorkan darahnya. Ini untuk memenuhi kebutuhan plasma darah konvalesen yang mendesak.

“Bagi penyintas COVID-19, kami berharap agar mendonorkan plasmanya untuk saudara kita se-Surabaya agar bisa terhindari dari fatalistik atau kesakitan panjang akibat dari pandemi ini,” ujar dia, seperti dilansir dari Times Indonesia, Sabtu (12/12/2020).

Sementara itu, Kabid Humas PMI Kota Surabaya, dr Martono Adi menuturkan, sampai saat ini ada banyak pasien COVID-19 di Surabaya yang membutuhkan plasma darah konvalesen. Hal ini karena menipis stok darah yang berasal dari para penyintas COVID-19. Di sisi lain, para pasien belum dapat terlayani dengan maksimal.

“Kemarin, ada 73 pasien yang belum terlayani. Padahal satu pasien membutuhkan dua kantong sehingga kebutuhan kantong darah semakin menipis. Sekitar 100 lebih yang belum terlayani,” tutur dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

PMI Jemput Bola

Warga mendonorkan darahnya di kantor PMI DKI Jakarta, Jumat (24/6). Meskipun terdapat penurunan, namun stok darah di Ibu Kota relatif aman selama Ramadan dengan jumlah sekitar 800-1.500 kantong perhari. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Martono juga menuturkan, PMI Surabaya juga telah berupaya menambah stok plasma darah konvalesen menerapkan sistem “jemput bola”.

“Kami juga telah bekerja sama dengan banyak perusahaan agar karyawan-karyawannya dapat mendonorkan darahnya,” tutur dia.

Ia mengatakan, mencari pendonor dari penyintas COVID-19 agak sulit karena memang syarat sangat spesifik sekali.

3 dari 3 halaman

Syarat Pendonor

Pasien yang pulih dari coronavirus memegang sertifikat donor darah saat menyumbang plasma di Wuhan (17/2/2020). Pasien sembuh diimbau menyumbangkan plasma karena hasil awal mengindikasikan efektivitas produk terapeutik plasma konvalesen dalam mengobati pasien dengan kondisi kritis. (Xinhua/Cai Yang)

Martono menambahkan, ada syarat tambahan bagi pendonor plasma darah konvalesen antara lain memiliki berat badan yang cukup dan telah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari-28 hari.

“Berat badan minimal 50 kg. Sudah pernah dinyatakan positif dan negatif satu kali. Terus, 14 hari telah isolasi mandiri sampai dengan 28 hari. Itu syarat-syaratnya,” kata dia.

Martono menuturkan, kebutuhan plasma darah konvalesen sangat mendesak. Hal ini karena diperlukan untuk mempercepat penyembuhan pasien COVID-19. Oleh karena itu, para penyintas COVID-19 agar tidak ragu mendonorkan darahnya.

 

Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya