Bappenas Beberkan Cara Jadi Pelaku Industri Kreatif Sukses, Apa Saja?

Pelaku industri kreatif perlu memperhatikan adanya persaingan sumber daya alam dan perubahan iklim.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Des 2020, 13:21 WIB
Pengunjung mengamati kerajinan tangan rumahan dalam pameran Creative Culture Home di Sumarecon Mal Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (27/10/2020). Pameran ini digelar guna mendukung para pelaku seni tetap kreatif dan produktif dalam berkarya di masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas terus membuat kajian untuk mendorong perkembangan pelaku industri kreatif di Indonesia. Pelaku industri kreatif di Tanah Air diharapkan dapat semakin memperluas pasar, baik di tingkat domestik maupun global.

Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas, Teguh Sambodo, mengatakan bahwa ekonomi kreatif dan pelaku industri kreatif jadi salah satu roda penggerak yang melengkapi visi Indonesia menjadi negara maju dalam 100 tahun kemerdekaannya.

Teguh lantas memberikan kisi-kisi agar pelaku industri kreatif di berbagai sektor dapat semakin mengembangkan lini usahanya. Pertama, mereka harus sadar dengan perkembangan tren yang ada saat ini

"Salah satu yang juga jadi pertimbangan kebijakan pemerintah adalah mencermati dari perkembangan megatren yang ada di dunia," ungkapnya dalam rangkaian acara Creative Festival 2020 yang disiarkan di Vidio.com, Sabtu (5/12/2020).

Menurut dia, pelaku industri kreatif saat ini juga telah sadar bahwa ada kelompok masyarakat yang pendapatannya sedang naik, yakni kelas menengah.

"Jadi di Indonesia sendiri presentasinya cukup banyak di dunia. Ini bisa sampai lebih dari 84 persen yang ada di Asia dan Amerika Latin, dua kawasan yang kelas menengahnya tumbuh tinggi. Jadi memang produk ekonomi kreatif perlu diarahkan ke sana," bebernya.

Hal berikutnya yang perlu dicermati yakni tren urbanisasi. Teguh menyarankan kepada pelaku industri kreatif untuk bisa merespon masyarakat kota yang semakin banyak terbentuk.

"Oleh karena itu tren untuk menjadi fashion yang lebih terkini, kemudian gadget yang lebih terkini, alat-alat rumah tangga, furniture dan sebagainya, ini menjadi salah satu peluang pasar yang akan semakin besar ke depan," imbuhnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Perubahan Iklim

Kerajinan tangan rumahan dipamerkan dalam pameran Creative Culture Home di Sumarecon Mal Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (27/10/2020). Pameran untuk membangkitkan pemulihan ekonomi ini digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pengelola mal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pelaku industri kreatif juga perlu memperhatikan adanya persaingan sumber daya alam dan perubahan iklim. Teguh mengatakan, produk-produk saat ini dituntut untuk dikembangkan jadi ramah lingkungan dan lebih hemat sumber daya.

Pada saat yang sama, ada juga peluang untuk teknologi. Menurutnya, perkembangan saat ini juga tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang semakin dipercepat.

"Valuable devices yang semakin maju mungkin bisa dilengkapi dengan kreasi-kreasi kemasan produksi dari teman-teman industri kreatif. Untuk kemudian menjadikannya produk khas Indonesia yang nilai tambahnya mungkin ada konten budaya yang lebih kuat," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya