WHO Bikin Aliansi Lawan Hoaks terkait Covid-19

WHO terus berusaha untuk melawan hoaks dan kabar palsu terkait pandemi virus corona covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 04 Des 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi hoaks. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - WHO terus berusaha untuk melawan hoaks dan kabar palsu terkait pandemi virus corona covid-19. Terbaru mereka menggandeng 13 organisasi internasional dan regional untuk menjadi Aliansi Respons Cepat Infodemic Afrika (AIRA).

Nantinya tugas AIRA adalah untuk mendeteksi dan melawan misinformasi terkait covid-19 dan isu kesehatan lainnya di Afrika. Berdasar data dari UN Global Pulse informasi terkait covid-19 sudah dibaca 270 miliar kali secara online dan 40 juta diantaranya tersebar di 47 negara wilayah Afrika.

Sayangnya mayoritas informasi tersebut tidak akurat dan menyesatkan. WHO sendiri menyebutkan organisasi pengecekan fakta di Afrika telah menyanggah lebih dari 1000 hoaks sejak dimulainya pandemi.

"Dalam keadaan darurat seperti sekarang hoaks bisa membunuh seseorang dan membuat penyakit terus menyebar. Orang membutuhkan fakta berbasis sains untuk membuat keputusan yang tepat bagi kesehatan mereka," ujar Direktur WHO untuk kawasan Afrika, dr Matshidiso Moeti.

"Banyaknya informasi yang beredar dan kebanyakan bercampur hoaks membuat masyarakat sulit membedakan mana yang benar mana yang tidak," ujarnya menambahkan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tugas AIRA

Ilustrasi hoax (iStockPhoto)

AIRA akan mendukung kerja jurnalis dan media dalam berbagi informasi berdasar bukti ilmiah. Mereka juga akan membantu negara-negara Afrika untuk mengembangkan strategi melawan hoaks termasuk menganalisis tren dan perilaku.

AIRA sendiri terdiri dari 13 organisasi seperti Unicef, Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah, Unesco, dan UN Verified, organisasi yang mengkampanyekan perang melawan misinformasi di seluruh dunia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya