Peneliti Australia Cari Cara Jinakkan Sambaran Petir untuk Cegah Kebakaran Hutan

Ilmuwan Australia di Canberra sedang berusaha kembangkan cara untuk menjinakkan petir guna menegah kebakaran hutan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2020, 09:06 WIB
Pohon kembali bertunas setelah sempat terbakar hangus dalam kebakaran hutan di dekat Teluk Batemans, Australia, Jumat (27/2/2020). Kekeringan dengan curah hujan di bawah rata-rata ini tercatat yang terpanjang dalam sejarah Australia sejak tahun 1900. (Xinhua/Chu Chen)

Liputan6.com, Jakarta - Suatu rencana yang ambisius sedang dikembangkan oleh para ilmuwan di Australia dalam upaya menjinakkan sambaran petir guna mengurangi ancaman kebakaran hutan.

Banyak di antara kebakaran parah yang melanda Australia pada musim panas lalu disebabkan oleh sambaran petir. 

Kendati demikian, suatu tim peneliti internasional di Canberra, Australia sedang menguji coba sinar laser dalam upaya mengendalikan lokasi di mana petir dapat menyambar.

Para ilmuwan di Canbera itu meyakini, bahwa pointer atau penunjuk laser berukuran kecil yang mudah dibawa-bawa, dapat mengendalikan jalur dan arah sambaran petir. 

Salah satu penulis penelitian itu, adalah Profesor Andrey Miroshnichenko dari University of New South Wales di Canberra.

Petir terjadi sewaktu tetesan hujan yang membeku saling bertabrakan di awan badai, yang kemudian menciptakan muatan listrik.

Menurut temuan para peneliti, awan petir dapat dijinakkan dengan menggunakan laser untuk memanaskan partikel-partikel kecil di udara untuk memicu sambaran petir, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (22/11/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Riset Diusahakan Efektif dan Tak Pungut Biaya Besar

Bebatuan dan hutan yang hangus akibat kebakaran terlihat di Taman Nasional Namadgi di Canberra, Australia, pada 17 September 2020. Pohon-pohon yang hangus terbakar masih terlihat jelas di pegunungan Taman Nasional Namadgi. (Xinhua/Pemerintah Wilayah Ibu Kota Australia)

Di laboratorium, pancaran energi didapati berhasi digunakan untuk memandu semburan listrik mengarah ke target yang ditetapkan.

"Alasan bagi riset kami adalah untuk menemukan kondisi di mana kami dapat mengontrol dan memicu petir di tempat dan waktu yang kami inginkan. Kami mengantisipasi bahwa ini haruslah efektif dan berbiaya rendah. Kami perlu melakukan eksperimen-eksperimen berskala besar di luar sana," terang Profesor Miroshnichenko. 

Dilakukannya berbagai eksperimen itu diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat.

Riset yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature Communications itu, merupakan kolaborasi yang melibatkan University of New South Wales di Canberra, Texas A&M University di Qatar dan University of California di Los Angeles, AS.

Diketahui bahwa pada Oktober 2020, kebakaran hutan terbesar yang pernah tercatat di Australia ternyata disebabkan oleh sambaran petir.

Dalam 79 hari lamanya, kebakaran yang terjadi di Gospers Mountain menghanguskan lebih dari satu juta hektar lahan di dekat kawasan pinggir kota Sydney.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya