Perusahaan Media Terancam Punah Akibat Pandemi COVID-19

Global Conference on Media Freedom menyebut masa depan media terancam akibat pandemi COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Nov 2020, 10:31 WIB
Massa aksi demo saat menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja sekaligus refleksi satu tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/20/2020). Aksi ribuan pengunjuk rasa dari berbagai elemn berjalan aman. (merdeka.com/ Arie Basuki)

Liputan6.com, Ottawa - Media massa yang bertugas meliput kabar terkini terkait COVID-19 juga terkena dampak dari pandemi. Pemasukan via iklan tergerus sehingga memberikan dampak ke perusahaan media dan jurnalis

Berdasarkan data Global Conference on Media Freedom, Selasa (17/11/2020), penghasilan lewat iklan merosot 70 persen pada 2020. Ini dinilai berbahaya bagi masa depan jurnalisme. 

"Penurunan hingga 70 persen dalam penghasilan iklan di 2020 telah mendorong organisasi media menuju tepi kepunahan, itu membahayakan masa depan jurnalisme dan media independen," demikian data dari Global Conference Media Freedom yang digelar di Kanada. 

Kondisi itu cukup ironis, sebab jurnalis memiliki tugas penting di tengah pandemi COVID-19, mulai dari melawan misinformasi dan disinformasi, hingga memastikan pemerintah tetap akuntabel. 

Kanada sebagai tuan rumah konferensi Global Conference on Media Freedom mengaku telah memberikan dukungan kepada jurnalis sejak awal.

"Jika ada masa dalam sejarah dunia saat kita butuh lebih banyak liputan, lebih banyak kebebasan jurnalis, informasi lebih akurat, maka sekarang waktunya. Itulah kenapa kita bertindak secara dini untuk mendukung jurnalis di berbagai organisasi media di Kanada," ujar Menlu Kanada François-Philippe Champagne.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kanada Berinvestasi pada Jurnalisme

Seorang perempuan melewati mural sebagai bentuk penghormatan bagi para petugas medis garis depan di Toronto, Kanada, pada 10 November 2020. Hingga Selasa sore waktu setempat, Kanada telah melaporkan total 272.512 kasus COVID-19 dan 10.629 kematian, menurut jaringan televisi CTV. (Xinhua/Zou Zheng)

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau turut hadir dalam acara ini. Ia berkata negaranya telah berinvestasi ke jurnalisme.

"Di Kanada, kami mengambil inisiatif dengan berinvestasi pada jurnalisme lokal, dan secara internasional melalui berbagai inisiatif," ujar Trudeau.

Kanada dan Inggris juga menyediakan dana kepada hingga satu juta dollar kepada Global Defence Fund. Dana itu digunakan untuk memberi akses kepada jurnalis untuk mencari dana bantuan hukum.

Ia pun menegaskan bahwa Kanada akan selalu melindungi kebebasan pers dan kebebasan berekspresi. 

Acara Global Conference on Media Freedom di Kanada adalah yang kedua kalinya. Yang pertama digelar di Inggris, dan selanjutnya akan digelar di Estonia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya