Peduli Lingkungan Lewat Komunitas Pengelola Sampah JakOne Artri di Jaksel

Lewat aplikasi JakOne Artri, warga Jakarta bisa mendapatkan uang non-tunai dari pengelolaan sampah.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 16 Nov 2020, 17:57 WIB
Relawan memilah sampah yang bisa didaur ulang saat Gerakan Indonesia Bersih di area Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/4/2019). Pemerintah meluncurkan aksi peduli sampah lewat 'Gerakan Indonesia Bersih' dengan menerapkan sistem 3R (reduce, reuse, recycle). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyoroti semangat kepedulian warga Ibu Kota terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Salah satunya dengan kemunculan komunitas yang fokus dalam pengelolaan sampah.

Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji menyampaikan, salah satu yang mulai terlihat di wilayahnya adalah komunitas peduli lingkungan JakOne Artri.

"Komunitas ini akan mengubah pandangan warga terhadap sampah. Di mana selama ini sampah yang dipandang barang bekas pakai menjadi barang yang bernilai ekonomi. Dengan begitu, komunitas ini saya yakini akan mengubah perilaku warga terhadap lingkungan," tutur Isnawa dalam keterangannya, Senin (16/11/2020).

Menurut Isnawa yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, sampah menjadi salah satu permasalahan utama Jakarta. Volume sampah ibu kota yang mencapai 8.700 ton setiap harinya ini memerlukan penanganan inovatif.

"Saya berharap banyak pihak di Jakarta Selatan dapat bergabung dengan komunitas ini," ucap Isnawa.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini menambahkan, pihaknya menginisiasi pembentukan komunitas JakOne Artri agar dapat berkontribusi dalam pembentukan karakter generasi muda di ibu kota, khusunya dalam hal peduli lingkungan.

"Alur kegiatan komunitas ini diawali dengan memilah sampah seperti botol, gelas plastik, kertas, dan lainnya oleh warga. Selanjutnya dibawa ke tempat pengepul sampah atau mountrash point untuk ditimbang dan didata sesuai kategori menggunakan aplikasi JakOne Artri," kata Herry.

Herry menyebut, setelah data tersebut selesai, warga akan mendapatkan uang hasil penjualan sampah secara non-tunai melalui aplikasi tersebut. Pengepul sampah pun setelahnya dapat mengirim notifikasi kepada pihak pengusaha sampah atau mountrash collection point untuk mengambil sampah tersebut.

"Di sini sampah akan ditimbang kembali, untuk kemudian hasilnya akan dibayarkan kepada pengepul sampah via aplikasi secara non-tunai," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Cara Bergabung

Siapa pun dapat bergabung dalam komunitas ini dengan mendownload aplikasi JakOne Mobile dan JakOne Artri. Setidaknya, upaya tersebut bisa menjadi sumber penghasilan tambahan, membuat masyarakat semakin sadar akan gaya hidup ramah lingkungan, serta menjaga kelestarian bumi secara modern.

"Bagi warga, pengepul sampah, maupun pengusaha sampah yang tertarik dengan komunitas ini, dapat mengunjungi situs bit.ly/jakoneartri untuk memperoleh informasi persyaratan keikutsertaan," Herry menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya