Mengulik Selera Fesyen Melania Trump Selama Jadi Ibu Negara

Kesetiaan pada merek Amerika Serikat sering kali tak diperlihatkan Melania Trump sebagai ibu negara.

oleh Asnida Riani diperbarui 16 Nov 2020, 21:02 WIB
Donald Trump dan Melania Trump usai menghadiri KTT G7 tahunan di Biarritz, Prancis. (NICHOLAS KAMM / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Hitung mudur empat tahun pemerintahan Trump makin mendekati akhir, dan satu hal yang akan dilewatkan publik di kesempatan mendatang adalah selera fesyen ibu negara Melania TrumpWell, faktor ini juga sekaligus arahan mode penata gayanya, Herve Pierre.

Sebagai gambaran kepribadian yang menyendiri, mengutip laman South China Morning Post, Senin (16/11/020), publik telah melihat kecelakaan fesyen kadang terjadi. Tapi, sebagai ibu negara, mantan model ini tahu bagaimana 'terlihat' seperti satu juta dolar, di mana pada 2017 ia mengenakan mantel Dolce & Gabbana seharga 51 ribu dolar Amerika di Sisilia.

Dari Jackie Kennedy pada 1960-an hingga ibu negara modern, seperti Michelle Obama dan Melania Trump, gaya pribadi pasangan perempuan presiden Amerika selalu jadi titik perdebatan, sekaligus sumber daya tarik bagi publik.

Pria memang jarang mengalami jenis pemeriksaan ini, tapi wanita sadar bahwa pilihan pakaian mereka adalah permainan bagi pakar politik dan mode yang ingin membedah detail terkecil dari keseluruhan tampilan.

"Anda akan melihat saya hanya mengenakan setelan jas abu-abu atau biru," kata mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama tentang selera busananya dalam wawancara tahun 2012 dengan Vanity Fair.

"Saya mencoba mengurangi beberapa keputusan. Saya tak ingin membuat keputusan tentang apa yang saya makan atau kenakan karena saya harus membuat terlalu banyak keputusan lain," sambungnya.

Sementara, standar yang sama tak berlaku untuk wanita di ruang publik, dari mereka yang menjabat seperti Hillary Clinton atau Nancy Pelosi, hingga permaisuri politik seperti Michelle Obama yang selalu berusaha membiarkan pakaian mereka menambah pernyataan, terkadang dengan keras.

Sejujurnya, beberapa pilihan busana ibu negara sebelumnya, termasuk [Melania Trump](sebelumnya ""), tak selalu tepat. Tapi, mengenakan kardigan J. Crew yang terjangkau untuk membuatnya cocok atau gaun Versace pada jamuan makan malam kenegaraan untuk Italia merupakan cara memainkan permainan diplomasi mode.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bukan Perempuan yang Dapat Didekati dengan Mudah

Melania Trump memberi suara dalam Pilples AS 2020 di negara bagian Florida, Amerika Serikat, 3 November 2020. (ZAK BENNETT / AFP)

Dalam kasus Melania Trump, ia tak pernah takut mengasingkan para pemilih dengan rok mahal dan koleksi tas Hermes yang sangat mewah. Dapat didekati bukanlah ungkapan dalam leksikon fesyennya.

Selera fesyen mahalnya adalah lambang dari apa yang dikenakan wanita istimewa di antara Manhattan dan Palm Beach untuk terlihat luar biasa. Ia adalah penggemar mode dengan 'huruf kapital F', seperti Dior, Chanel, Gucci, serta Valentino, dan tak menyertakan desainer Amerika sebanyak yang Anda kira.

Meski kesetiaan yang kuat pada merek setempat diharapkan dari ibu negara Amerika Serikat, "Make America Great Again" tampaknya tak berlaku untuk lemari pakaian Melania Trump yang bergaya Italia dan Prancis.

Baginya, terlihat menarik adalah yang terpenting, dan bahwa ia telah berhasil mengenakan pakaian demi pakaian selama empat tahun dalam acara publik bukanlah prestasi kecil. Cakupannya dimulai saat tampil serba mewah di Konvensi Nasional Partai Republik 2016 di Cleveland, Ohio.

Untuk pidato profil tinggi pertamanya, ia mengenakan gaun putih seharga 2.190 dolar Amerika dengan lengan balon dari desainer Serbia yang berbasis di London, Roksanda Ilincic. Sampai yang terakhir, Melania dikritik karena tak memakai masker di tengah pandemi pada Hari Pemilihan awal bulan ini di Florida.

Melania Trump memberi surat suara dengan gaun musim panas dari Gucci yang dipasangkan dengan salah satu tas Hermes kesukaannya. Sedikit yang menyadari bahwa pemerintahannya sebagai salah satu ibu negara paling bergaya dalam sejarah Amerika Serikat akan dipersingkat hanya setelah satu periode.

Infografis Jangan Sampai Ada Gelombang Kedua Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya