Warga Asing Boleh Ibadah Umrah, Simak Ketentuan dari Kerajaan Arab Saudi

Pemerintah Arab Saudi mengizinkan pelaksanaan ibadah umrah dan kunjungan secara bertahap. Itu semua sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19..

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Okt 2020, 06:01 WIB
Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Pemerintah Arab Saudi mengizinkan umrah kembali mulai Minggu (4/10) setelah sekitar tujuh bulan ditangguhkan karena pandemi COVID-19. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya mengeluarkan ketetapan yang mengizinkan pelaksanaan ibadah umrah dan kunjungan lainnya. Hanya saja, kegiatan ritual agama Islam ini tetap mengacu pada protokol kesehatan. Covid-19.

Ini sesuai Ketetapan Kerajaan Nomor 6460 tertanggal 5/2/1442 Hijriah mengizinkan pelaksanaan umrah dan kunjungan secara bertahap. Sesuai pula dengan rencana yang teliti dan tetap untuk pola umrah dan kunjungan yang aman.

"Serta memperhatikan penerapan tindakan pencegahan dan protokol kesehatan," demikian ditulis dalam keterangan pers dari Konsulat Jenderal RI Jeddah.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Senin 26 Oktober 2020 tersebut juga disebutkan telah dilakukan koordinasi dengan maskapai penerbangan Saudia Airlines.

Terutama menyediakan kapasitas kursi penumpang untuk jemaah umrah yang diperlukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

"Perlu diketahui bahwa penyambutan jemaah umrah dari luar Kerajaan Arab Saudi akan dimulai pada tahap ketiga 15/3/1442 Hijriah bertepatan dengan 1/11/2020 Masehi," jelasnya.

Video Pilihan

2 dari 4 halaman

Batasan Usia Jemaah

Umat muslim mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (5/8/2019). Saat haji atau umrah, umat muslim akan berputar tujuh kali mengelilingi Kakbah berlawanan arah jarum jam. (AP Photo/Amr Nabil)

Ada pula sejumlah aturan yang ditegaskan kementerian terkait di Arab Saudi, seputar kandidat jemaah umrah. Di antaranya sebagai berikut:

Kategori usia yang diizinkan mulai dari 18 hingga 50 tahun, sesuai dengan persyaratan Kementerian Kesehatan. Selain itu, mengajukan tes PCR dengan hasil negatif, tidak lebih dari 72 jam sejak pengambilan sampel hingga waktu keberangkatan ke Arab Saudi.

Selanjutnya, harus melakukan reservasi di dua masjid suci untuk ibadah umrah. Tepatnya, reservasi di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Demikian pula aturan mengenai reservasi akomodasi layanan konsumsi, transportasi antara pelabuhan, asuransi komprehensif. Serta, pelayanan yang meliputi antara Haram dan pemandu untuk setiap kelompok.

3 dari 4 halaman

Data Pra-Kedatangan

Warga Saudi dan asing tiba untuk mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Arab Saudi mengizinkan kembali ibadah umrah usai peringanan pembatasan sosial dan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19 di Tanah Suci. (AFP)

Selain itu ada pula aturan soal melakukan entry data pra-kedatangan yang telah disiapkan paling lambat 24 jam sebelum waktu kedatangan dengan tingkat akurasi 100 persen.

Dengan memasukan data tiket penerbangan, kota keberangkatan, tanggal dan waktu keberangkatan, kota kedatangan, tanggal dan waktu kedatangan. Selanjutnya, data yang sama untuk penerbangan kepulangan, serta data akomodari Makkah dan Madinah.

Dalam siaran pers tersebut juga ditegaskan kepada agen luar negeri untuk memberi tahu jemaah umrah tentang isolasi kesehatan. Ini wajib dalam jangka waktu tiga hari setelah tiba di Arab Saudi.

4 dari 4 halaman

Pembagian Kelompok

Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Arab Saudi mengizinkan kembali ibadah umrah usai peringanan pembatasan sosial dan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19 di Tanah Suci. (AFP)

Aturan lainnya soal pembagian jemaah umrah yang datang dalam beberapa kelompok. Alhasil, setiap kelompok paling sedikit terdiri dari 50 orang.

Di sisi lain, pihak Arab Saudi tetap menekankan adanya akreditasi pelayanan yang meliputi hotel dan transportasi yang terkualifikasi sesuai dengan ketentuan tahapan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya