Selama Pandemi, Angkasa Pura II Hemat Pengeluaran hingga Rp 1,8 Triliun

Angkasa Pura II menghadapi tantangan pandemi COVID-19 dengan menjalankan strategi Business Survival.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 07 Okt 2020, 14:40 WIB
Suasana Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (10/6/2020). PT Angkasa Pura II selaku pengelola juga menerapkan prosedur physical distancing. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) menghadapi tantangan pandemi COVID-19 dengan menjalankan strategi Business Survival. Hasilnya, perusahaan negara yang mengelola 19 bandara di Indonesia itu, berhasil menghemat hingga Rp 1,8 triliun pada quartal ke 3 tahun 2020.

“Dari anggaran biaya operasional yang sudah disiapkan pada awal tahun ini, kami dapat melakukan penghematan sekitar Rp1,8 triliun. Penghematan merupakan salah satu kunci dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19,” jelas President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, pada keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (7/10/2020).

Penghematan yang dilakukan perseroan di 19 bandara misalnya adalah penggunaan air dan listrik. Sepanjang April – September 2020 perseroan dapat menghemat konsumsi air hingga 56 persen, dari yang dianggarkan pada awal tahun, sementara itu penggunaan listrik dapat dihemat sebesar 42,75 persen.

Adapun di Bandara Soekarno-Hatta, efisiensi dilakukan dengan penyesuaian pola operasional. Saat ini Bandara Soekarno-Hatta beroperasi melayani traveler di Terminal 2D, 2E dan Terminal 3. Sementara itu melihat tren penerbangan yang ada, Terminal 1 dan Terminal 2F tidak melayani penerbangan untuk sementara waktu.

Secara umum, anggaran tahun ini bisa dihemat dari efisiensi operasional untuk fasilitas non-prioritas. Di sisi lain, fasilitas prioritas untuk kepatuhan 3S+1C tetap dioperasikan secara penuh.

“Penyesuaian pola operasional dilakukan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II dengan tetap memperhatikan aspek pelayanan, keamanan dan keselamatan penerbangan,” jelas Awaluddin.

Awaluddin juga mengatakan, program capex disbursement perseroan juga berjalan lancar. Melalui program ini, capex yang ditetapkan sebesar Rp7,8 triliun pada awal tahun ini ditekan menjadi hanya Rp712 miliar.

Capex tahun ini kemudian hanya difokuskan untuk proyek yang bersifat multiyears, pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, serta perencanaan desain Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta.

Kemudian, PT Angkasa Pura II juga fokus pada manajemen arus kas (cash flow management) dengan memperhatikan serta menyeimbangkan aliran cash in dan cash out.

Seperti diketahui, strategi business survival diaktifkan PT Angkasa Pura II sejak April 2020 sampai sekarang. Strategi tersebut memiliki tiga program, yakni penghematan (cost leadership), penyesuaian terhadap belanja modal (capex disbursement) dan memperketat manajemen arus kas (cash flow management).

Adapun hingga kini ketiga program tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan sampai Q3/2020 ini memberikan dampak terhadap pencapaian kinerja EBITDA perseroan yang masih positif. (Pramita Tristiawati)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Ketat Terapkan Protokol Kesehatan, Angkasa Pura II Sabet 2 Penghargaan

Penumpang beraktivitas di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (24/7/2020). Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soetta Febri Toga Simatupang mengatakan di bulan Juli, jumlah pergerakan penumpang rata-rata per hari mencapai 30.000 orang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pelayanan di 19 bandara PT Angkasa Pura II (Persero) di tengah pandemi COVID-19 diklaim dapat memenuhi ekspektasi traveler. Hal tersebut terbukti dari penghargaan yang diraih “Gold Winner – Customer Satisfaction” dalam ajang BUMN Brand Award 2020.

Penghargaan diberikan setelah responden memberikan nilai tertinggi atas kualitas layanan yang diberikan bandara PT Angkasa Pura II.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, mengatakan, keberhasilan perseroan beradaptasi di tengah pandemi merupakan kunci dalam menjaga serta meningkatkan layanan kepada traveler.

“Situasi pandemi ini membuat PT Angkasa Pura II melakukan penyesuaian terhadap hampir semua layanan dan fasilitas di bandara, yang kini fokus pada physical distancing, health screening, touchless processing, people protection dan facility cleanliness and sanitizing. Lima fokus tersebut harus dijalankan dengan baik tanpa terkecuali," tutur Awaluddin, Selasa (6/10/2020).

Adapun salah satu bandara yang dikelola perseroan yakni Bandara Soekarno-Hatta, ditetapkan Safe Travel Barometer mendapat nilai 4.09, dari paling tinggi skore 5, atas penerapan protokol guna pencegahan COVID-19.

Sementara itu, salah satu fokus PT Angkasa Pura II (Persero) di tengah pandemi ini adalah juga berkontribusi memberikan dukungan dan bantuan bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan akibat COVID-19.

3 dari 3 halaman

Dukungan Angkasa Pura II Putus Rantai Penyebaran Covid-9

Suasana lengang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/4/2020). Akibat wabah virus corona COVID-19, PT Angkasa Pura II mencatat adanya penurunan penumpang di atas 30 persen dalam 14 hari terakhir di Bandara Halim Perdanakusuma dan Soekarno-Hatta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Director of Finance PT Angkasa Pura II Wiweko Probojakti mengatakan dukungan dan bantuan yang diberikan sebagian besar guna mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus, lalu untuk pertolongan pertama bagi orang yang terpapar, serta juga dalam membantu berjalannya pendidikan di tengah pandemi ini.

Upaya PT Angkasa Pura II ini menjadi satu faktor yang mendorong perseroan mendapat penghargaan “Gold Winner Social Economy Contribution” dalam ajang BUMN Brand Award 2020, serta penghargaan “Best PKBL for Indonesia CSExPKBL Award 2020 with Oustanding Program in Quality Education & Training” dalam ajang Indonesia CSR PKBL Award 2020.

“Kontribusi sosial bagi masyarakat merupakan satu hal penting yang harus dilakukan oleh perseroan termasuk PT Angkasa Pura II, khususnya di tengah pandemi ini. Pandemi COVID-19 harus kita hadapi dengan saling bahu membahu,” ujar Wiweko Probojakti.

Adapun pada periode Januari – Agustus 2020, bantuan yang disalurkan PT Angkasa Pura II berupa alat pelindung diri (APD) antara lain berbagai jenis masker, tangan, hazmat suit dan lain sebagainya. Bantuan lainnya adalah berupa vitamin, thermal gun, sprayer manual untuk disinfektan, wastafel portabel, sembako, pembangunan ruang isolasi, peralatan medis, boots, dan lain sebagainya termasuk bantuan tunai.

Sementara itu, bantuan lainnya berupa Sarana Pendidikan Online Terpadu (SPOT) untuk memfasilitasi sarana belajar secara daring atau online di daerah yang membutuhkan.

“Kehadiran SPOT ini untuk membantu siswa agar pendidikan dapat tetap berjalan lancar di tengah pandemi COVID-19. Kami berharap langkah kecil ini bisa kemudian bergerak semakin besar dengan inisiasi dari berbagai pihak,” jelas Wiweko Probojakti.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya