Satgas Minta Daerah Lain Tiru Kemampuan Tes Covid-19 DKI

Menurut dia, DKI Jakarta memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding provinsi dari segi laboratorium maupun jumlah sumber daya manusia (SDM).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Agu 2020, 20:56 WIB
Petugas medis Kecamatan Gambir melakukan tes swab terhadap pedagang Pasar Thomas, Jakarta, Rabu (17/6/2020). Tes swab dilakukan untuk memutus rantai penularan virus corona COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui kemampuan tes deteksi virus corona di Indonesia belum merata. Sejauh ini, kata dia, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kemampuan testing tertinggi dibandingkan daerah lainnya.

"Kita perlu sadari kemampuan daerah memang bervariasi dari daerah satu ke daerah lainnya," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (11/8/2020).

Meski begitu, daerah lain kini juga tengah berupaya untuk meningkatkan kemampuan testing Covid-19. Wiku berharap daerah lain dapat meniru kemampuan testing yang dicapai DKI Jakarta.

"Hal ini juga sedang dilakukan oleh berbagai daerah di Indonesia. Dan harapannya agar dapat meniru apa yang terbaik yang telah dilakukan di Jakarta," ucapnya.

Menurut dia, DKI Jakarta memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding provinsi dari segi laboratorium maupun jumlah sumber daya manusia (SDM). Sehingga, kasus positif Covid-19 di Jakarta banyak ditemukan.

"Sehingga mereka (DKI Jakarta) bisa menemukan kasus lebih banyak, tes lebih banyak, sehingga bisa memenuhi atau melebihi standar dari WHO," jelas Wiku.

2 dari 2 halaman

1.000 orang per 1 Juta Penduduk

Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini mengatakan total jumlah tes PCR di DKI per 1 juta penduduk sebanyak 42.665 pada Minggu, 9 Agustus 2020. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 47.106.

WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu atau 1.521 orang per hari.

"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," ucap Weningtyas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya