6 Kebiasaan Pinjam Barang Ini Bisa Buat Anda Saling Tukar Penyakit

Beberapa barang ini kerap digunakan secara bersama. Padahal, efeknya bisa sangat buruk. Bisa saling tukar penyakit.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Agu 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi jepit kuku (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kita kerap menyepelekan hal yang sebetulnya sederhana tetapi membahayakan diri atau bahkan orang lain. Misalnya, meminjam atau meminjamkan sejumlah benda yang sepatutnya hanya untuk pribadi.

Beberapa barang ini kerap digunakan secara bersama. Padahal, efeknya bisa sangat buruk. Lewat pemakaian benda yang digunakan bersama, maka transfer bakteri dan penyakit satu sama lain tak akan terelakan.

Itu sebabnya, lebih baik kita menggunakan beberapa benda ini secara pribadi sehingga tidak membuat bakteri dan penyakit kita dan orang lain saling bertukar.

Seperti dikutip dari laman Brightside.me, Rabu (12/8/2020), berikut 6 benda yang jadi perantara bakteri serta penyakit dan tak boleh dipinjamkan ke orang lain:

2 dari 7 halaman

1. Gunting Kuku

Ilustrasi jepit kuku (Pixabay)

Jujur saja, sebagian dari Anda pasti pernah pinjam atau meminjamkan jepit kuku pada orang terdekat, termasuk keluarga sendiri.

Mengapa hal ini tak disarankan?

Dalam jepit kuku, terdapat bakteri, virus dan mikroorganisme jamur dalam jumlah besar. Oleh karenanya, jepit kuku menjadi vektor infeksi yang cepat menularkan bakteri.

Penggunakan gunting kuku milik orang lain dapat meningkatkan risiko penyakit jamur dan HPV (human papillomavirus).

 

3 dari 7 halaman

2. Anting-anting

Ilustrasi anting-anting. (AFP PHOTO / Daniel Hayduk)

Ada banyak pembuluh darah di telinga. Itu sebabnya sangat mudah terinfeksi penyakit yang ditularkan melalui darah hanya dengan mengenakan anting teman.

Lain kali jika Anda ingin meminjam anting-anting, bersihkan dengan alkohol.

4 dari 7 halaman

3. Pelembab Bibir

Ilustrasi bibir kering. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Di bawah permukaan bibir, ada pembuluh darah juga. Mereka siap untuk membawa semua yang Anda masukkan ke bagian wajah ke dalam aliran darah -- bahkan mikroba.

Virus herpes dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain ketika berbagi balsem atau lipstik, bahkan jika pembawa tidak memiliki gejala penyakit yang terlihat.

 

5 dari 7 halaman

4. Deodoran

ilustrasi ketiak/pixabay

Ada beberapa jenis deodoran. Ada yang roll, semprot dan ada pula yang oles. Terutama yang roll, lebih baik untuk tidak meminjamkan atau meminjam milik orang lain.

Deodoran wangi hanya menutupi bau dan tidak mencegah penggandaan bakteri.

Karena itu, selalu pilih deodoran dengan bahan antibakteri dan jangan membaginya, bahkan dengan keluarga Anda.

 

6 dari 7 halaman

5. Sabun Batangan

Ilustrasi sabun batang. (dok. Unsplash/Dinny Mutiah)

Mikroorganisme menutupi batang sabun setelah digunakan. Tidak hanya mikroba yang tidak berbahaya tetapi juga virus berbahaya.

Yang terburuk dari semuanya adalah ketika sabun itu terletak wadah basah atau berisi air. Sebab, itu semua menciptakan kelembaban dan memancing pertumbuhan bakteri.

Untuk mengurangi risiko infeksi, gunakan sabun cair.

7 dari 7 halaman

6. Handuk

Ilustrasi handuk | unsplash.com/@spencerdavis

Handuk adalah tempat berkembangbiaknya kuman. Terutama ketika itu tergantung di kamar mandi dengan kelembaban tinggi.

Jika handuk Anda berbau apak, itu berarti ada perkembangan jamur dan bakteri. Handuk semacam itu dapat menginfeksi pemiliknya dengan infeksi jamur dan bakteri yang menyebabkan ruam, jerawat, dan konjungtivitis.

Untuk menghilangkan bahaya ini, cuci handuk Anda setelah 4-5 kali penggunaan dan selalu biarkan benar-benar kering.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya