Curhat Paman Petugas Kebersihan soal Kebiasaan Buang Sampah Warga Singapura

Singapura selama ini dikenal sebagai negara yang menjaga kebersihan. Namun, curahan hati seorang paman petugas kebersihan mengungkap sebaliknya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 10 Agu 2020, 13:03 WIB
Ilustrasi petugas kebersihan. (dok. Foto Russ Widger/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Singapura selama ini terkenal sebagai negara yang bersih. Nyaris tak ada sampah dibiarkan menumpuk begitu saja di tempat publik. Kalau berani membuang sampah sembarangan, denda berat menanti.

Tapi, apakah memang sebersih itu? Seorang paman petugas kebersihan bernama Andari B Shor (65) mengungkapkan suka dukanya bekerja di sebuah apartemen. 

Curahan hati paman itu diunggah di laman Instagram Keep SG Clean yang dikelola oleh Dewan Kebersihan Publik pada Selasa, 4 Agustus 2020. Ia mengungkapkan kesulitan yang dialaminya sebagai petugas kebersihan dan mayoritas sampah yang ia harus tangani setiap hari.

"Puntung rokok setiap hari selalu ada," kata Andari.

Pria itu menemukan banyak puntung rokok di koridor, tangga, tangga pendaratan, dan dek kosong di gedung apartemen. Padahal, pengelola gedung apartemen di Singapura melarang hal itu.

Andari juga sering mendapati bungkus makanan dibuang ke lift. "Selalu diletakkan di lift lobi, tidak higienis lah," ucapnya sambil mengerenyit.

Paman itu biasa memulai hari pada pukul 7 pagi. Ia mengawalinya dengan menyapu lift dan tempat pendaratan lift, dilanjutkan dengan mengepel lantai. 

Bila tak ada halangan, pekerjaannya hari itu bisa berjalan lancar. Tetapi, penghuni apartemen kerap berulah dengan membuang barang yang tak mereka bawa saat pindahan ke dalam lift atau di dekat lift.

"Barang-barang berat. Jadi, aku sendiri yang harus membersihkan blok itu," kata Andari.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pesan bagi Warga Singapura

Andari B Shor, petugas kebersihan di sebuah apartemen di Singapura. (dok. Instagram @keepsgclean/https://www.instagram.com/p/CDc0bOonDrM/Dinny Mutiah)

Andari berharap perilaku buruk warga Singapura soal sampah berubah. Utamanya para generasi muda yang lebih terdidik saat ini, ia berharap mereka diajari untuk hidup bersih. Apalagi, mereka tak mau menyapu ruang bersama di apartemen.

"Saya sudah tua, saya harap kalian semua tidak menyampah terlalu banyak. Hidup paman akan lebih mudah," ujarnya.

Meski suka mendapatkan perlakuan tak enak, Andari juga mengaku ada masa-masa menyenangkan dari pekerjaannya. "Ketika orang-orang berkata, 'Paman, Anda menyapu sangat bersih,' dan saya menjawab xie xie ni (terima kasih)," tuturnya sambil tertawa.

Unggahan tentang curhat paman petugas kebersihan itu berhasil menarik perhatian warganet. Banyak dari mereka yang mengapresiasi kerja Andari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya