Pemilu Hong Kong Diprediksi Ditunda Akibat Pandemi Corona COVID-19

Penundaan pemilu Hong Kong diprediksi bisa menjadi pukulan bagi upaya kubu pro-demokrasi (oposisi) untuk memenangkan pemilu.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Jul 2020, 10:33 WIB
Ilustrasi bendera Hong Kong (AFP Photo)

Liputan6.com, Hong Kong - Pemerintah Hong Kong diprediksi menunda satu tahun pemungutan suara untuk kursi di legislatif yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada 6 September 2020. Penundaan ini karena pandemi Virus Corona COVID-19.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (30/7/2020), penundaan juga diprediksi bisa menjadi pukulan bagi upaya kubu pro-demokrasi (oposisi) untuk memenangkan pemilu.

Terlebih, setelah Beijing memberlakukan undang-undang keamanan baru yang secara luas dikritik oleh negara-negara Barat sebagai pengikisan hak-hak warga negara.

Sekitar 600.000 orang memberikan suara dalam pemilihan pendahuluan tidak resmi untuk oposisi di Hong Kong bulan ini, kebanyakan dari mereka yaitu generasi politisi pro-demokrasi yang lebih muda dan lebih konfrontatif untuk menjadi pihak legislatif.

Pemilihan Dewan Legislatif, atau Legco, akan menjadi suara pertama di kawasan bekas jajahan Inggris tersebut.

Menteri luar negeri Inggris, Dominic Raab, mengatakan kepada diplomat China Wang Yi bahwa Inggris akan mengawasi pemilihan Hong Kong secara dekat.

Ia juga menekankan bahwa China perlu membangun kembali kepercayaan pada komunitas global, kata juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris pada hari Selasa kemarin.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Virus Corona di Hong Kong

Dua wanita mengenakan masker sebagai tindakan pencegahan Covid-19 saat berjalan di Hong Kong (13/5/2020). Dua orang di Hong Kong dinyatakan positif Covid-19, mengakhiri perjalanan 24 hari tanpa kasus baru yang mulai melonggarkan peraturan jarak sosial. (AFP/Anthony Wallace)

Hong Kong telah melaporkan sekitar 3.000 kasus Virus Corona COVID-19 sejak Januari dan lebih dari 20 kematian -- jauh lebih rendah daripada di kota-kota besar lainnya di dunia.

Tetapi pemerintah telah memperingatkan tentang lonjakan baru di masyarakat dan telah melarang warga makan di restoran dan pertemuan kelompok terbatas hanya untuk dua orang.

"Setidaknya 68 negara dan wilayah telah menunda pemilihan nasional atau regional karena Virus Corona sejak Februari," kata International Institute for Democracy and Electoral Assistance.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya