Kabar Terbaru dari Misteri Kematian Editor Metro TV hingga Pengakuan Irit Kekasih

Tercatat ada 29 orang yang dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo.

oleh Maria Flora diperbarui 18 Jul 2020, 15:08 WIB
Pemakaman editor Metro TV Yodi Prabowo yang diduga menjadi korban pembunuhan. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Penyelidikan kasus dugaan pembunuhan terhadap editor Metro TV Yodi Prabowo terus berlanjut. Hingga kini kematian Yodi masih menjadi misteri.

Terakhir dilaporkan sudah 29 orang saksi dimintai keterangan guna menyingkap kematian editor Metro TV ini. Mereka terdiri dari rekan korban, keluarga hingga orang terakhir yang bersama dengannya.

Tak ada satu pun barang milik korban yang hilang saat polisi menemukan jasad Yodi di pinggiran Tol Jorr Pesanggrahan, Jumat, 10 Juli lalu.

Hal inilah yang kemudian memunculkan dugaan bahwa almarhum Yodi, kecil kemungkinan telah menjadi korban begal atau rampok.

Dua rekaman CCTV juga tak luput dari pemeriksaan aparat untuk menelusuri jejak kematian editor Metro TV tersebut. Yakni CCTV di pinggir tol dan di dekat TKP.

"Kita sudah buka (rekaman), satu agak gelap. Maka kami harus meminta bantuan tim ahli dari kepolisian nanti membuat terang CCTV itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa, 14 Juli 2020.

Sementara itu, dugaan pembunuhan terhadap almarhum Yodi Prabowo semakin menguat setelah ditemukan sebuah pisau dan luka akibat benda tajam pada sejumlah tubuh korban.

Berikut kabar terbaru dari kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo yang jasadnya ditemukan di pinggir Tol Pesanggrahan: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 5 halaman

Diduga Dibunuh di Lokasi Lain

Suasana rumah Yodi Prabowo, editor Metro Tv yang jasadnya ditemukan di pinggir tol Ulujami, Jakarta Selatan, dipenuhi dengan isak tangis keluarga dan kerabat. (Foto:Liputan6/ Pramita Tristiawati)

Polisi mendalami dugaan Yodi dibunuh di lokasi lain.

"Kami pun menduga begitu, tapi kami sedang mencari. Kami tak bisa memastikan apakah dibunuh di lokasi atau dibunuh di tempat lain," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto di kantornya, Jumat 17 Juli 2020.

Untuk membuktikan dugaan itu, penyidik tengah memeriksa rekaman kamera CCTV yang ada di lokasi kejadian. Selain itu, penyidik juga mengumpulkan sejumlah CCTV lainnya yang mengarah ke lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.

Hanya saja, Irwan mengakui bahwa polisi terkendala dengan hasil gambar rekaman CCTV yang tidak jelas.

"Masalah CCTV sedang proses uji laboratorium. Ada yang gambarnya buram, ada gambar yang bagus. Mudah-mudahan kami dapat petunjuk dari CCTC tersebut," katanya seperti dikutip dari Antara.

3 dari 5 halaman

29 Saksi Diperiksa

Ilustrasi Kasus Pembunuhan Anak dalam Kardus Kembali Membawa Duka | via: guardianlv.com

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menerangkan, jumlah saksi yang diperiksa dalam perkara dugaan pembunuhan bertambah menjadi 29 orang. Antara lain, kekasih korban, rekan kerja korban, hingga orang-orang yang dekat dengan lokasi kejadian.

"Kami lakukan pendalaman kepada 29 orang saksi baik itu orang terdekatnya, orang kantor, sampai orang yang terakhir bersamanya," ucap dia.

Jasad Yodi Prabowo ditemukan tak bernyawa di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan Iptu Fajrul Choir menerangkan, jasad Yodi Prabowo pertama kali ditemukan tiga anak yang sedang bermain layang-layang di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan. Ketiganya lalu melaporkan kepada Ketua RT setempat.

4 dari 5 halaman

Menggali Keterangan Kekasih Yodi

Ilustrasi garis polisi. Foto: Ist/Kriminologi.id

Selain itu, polisi telah memeriksa kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri Rohmah (24) untuk menggali keterangannya terkait kematian edior Metro TV.

Namun dua kali menjalani pemeriksaan, Suci dinilai tidak memberikan penjelasan lengkap alias irit bicara.

"Mohon maaf, pacar korban tidak terlalu terbuka dengan kami," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Mochammad Irwan Susanto, Jumat, 17 Juli kemarin.

Irwan menerangkan, kendala lain yang ditemui penyidik saat memeriksa Suci adalah jawaban yang diberikan kerap tidak konsisten atau menjurus kepada keterangan palsu.

"Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong. Tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti. Kami menilai itu keterangannya tidak sesuai lah," ujar dia.

Bukan tanpa alasan Irwan berkata demikian. Dia menyebut, pernah mensinkronkan keterangan yang diperoleh dari Suci dengan kerabat dari korban. Nyatanya hal itu diyakini berseberangan.

"Kami menilai ada keterangan yang tidak sesuai. Kan adanya beberapa keterangan kita mengerucut pada pelaku. Ada hal-hal yang sifatnya ada pihak saksi atau keterangan dari korban itu tidak berkesesuaian," papar dia.

5 dari 5 halaman

Cari Petunjuk Lain Lewat Ponsel Yodi

Ilustrasi Foto Penyelidikan (iStockphoto)

Selain memeriksa sejumlah CCTV di sekitar lokasi saat jasad Yodi ditemukan, polisi juga mencari petunjuk lain lewat ponsel Yodi.

"Pemeriksaan ponsel masih proses. Kami belum bisa menyimpulkan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto di kantornya, Jumat 17 Juli 2020.

Irwan menyebutkan, ponsel korban ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) atau lokasi penemuan jasad Yodi. Saat ini, polisi tengah menganalisa isi ponsel tersebut.

Analisa ponsel tersebut dilakukan dengan kerja sama penyidik Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya.

"Mudah-mudahan ada titik terang, ada petunjuk di situ, ada jejak. Mungkin ada komunikasi terakhir dengan siapa. Mudah-mudahan ada hasilnya. Itu yang kami tunggu-tunggu hasilnya," kata Irwan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya