Pandemi Covid-19 Belum Mereda, MotoGP Amerika Serikat Terpaksa Dibatalkan

Amerika Serikat (AS) batal menggelar seri balapan MotoGP 2020, karena pandemi virus corona Covid-19 yang masih belum bisa dikendalikan.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 11 Jul 2020, 08:15 WIB
Pembalap Yamaha, Valentino Rossi saat beraksi pada MotoGP Amerika Serikat, Austin pada 2018 di Circuit of the Americas (COTA). (AP Photo/Eric Gay)

Liputan6.com, Texas - Amerika Serikat (AS) batal menggelar seri balapan MotoGP 2020, karena pandemi virus corona Covid-19 yang masih belum bisa dikendalikan.

Pada Jumat (10/7/2020) waktu setempat, pihak MotoGP telah mengambil keputusan terkait nasib Grand Prix AS. Mereka mengumumkan terpaksa melakukan pembatalan seri MotoGP AS tahun ini.

Setelah sebelumnya mengalami penundaan di awal tahun, pihak penyelenggara hingga kini belum bisa memutuskan kapan tanggal yang memungkinkan untuk menggelar Grand Prix AS.

AS menjadi salah satu venue MotoGP yang direncanakan berlangsung di luar Eropa. Balapan di MotoGP AS biasanya berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas.

"Pandemi virus corona yang masih berlangsung serta komplikasi yang ditimbulkan sayangnya menyebabkan pembatalan ajang tersebut terkonfirmasi," bunyi pernyataan MotoGP, seperti dilansir Crash.

MotoGP rencananya ingin menambah 13 seri yang telah dirilis di kalender revisi tahun ini dengan empat seri lainnya di Thailand, Malaysia, Amerika Serikat dan Argentina.

Saksikan Video MotoGP di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Rencana Gelar F1 Belum Jelas

Jalannya balapan MotoGP Amerika Serikat di Austin, di Circuit of the Americas. (Ist)

Circuit of the Americas juga seharusnya menggelar balapan Formula 1 tahun ini, namun belum ada kejelasan sementara dari penyelenggara balap mobil itu.

Pihak F1, pada Jumat (10/7/2020), telah resmi menambahkan Sirkuit Mugello, Italia dan Sirkuit Sochi, Rusia di dalam kalender revisi mereka untuk 2020, yang kini terdiri dari 10 seri.

3 dari 3 halaman

Kasus Covid-19 Terbanyak

Amerika Serikat sendiri, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Sedikitnya terdapat 3,2 juta kasus infeksi dan 135.000 kasus kematian karena COVID-19 di negara berjuluk Paman Sam itu.

Sementara Texas mengalami lonjakan kasus sebanyak 10.709 pada Kamis, angka kenaikan tertinggi di negara bagian itu sejak pandemi bermula, sehingga menambah total kasus COVID-19 di sana menjadi 240.255 orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya