Jubir COVID-19: Rata-Rata Kesembuhan di Indonesia Mencapai 43,2 Persen

Yuri mengungkapkan 13 provinsi dengan angka persentase kesembuhan dari COVID-19 melebihi 70 persen

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Jul 2020, 16:06 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Kasus sembuh dari COVID-19 yang dilaporkan pada hari ini bertambah sebanyak 789. Sehingga, secara keseluruhan terdapat 25.595 kesembuhan dari virus corona di Indonesia.

Dalam pemaparannya, Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa persentase kesembuhan nasional dalam sepekan terakhir mencapai 43,2 persen.

"Memang lebih rendah dibanding dengan angka global sebanyak 54,23 persen," kata Yuri dalam konferensi persnya dari Graha BNPB pada Rabu (7/1/2020).

Namun, Yuri mengatakan bahwa di 18 provinsi, angka kesembuhannya di atas rata-rata dunia.

"Bahkan 13 provinsi memiliki persentase kesembuhan di atas 70 persen," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan tersebut menambahkan.

2 dari 2 halaman

13 Provinsi dengan Persentase Kesembuhan Tinggi

Yuri mengungkapkan ketiga belas provinsi dengan persentase kesembuhan tinggi tersebut adalah Sumatera Barat (81,1); Riau (73,5); Bengkulu (71,2); Lampung (79,3); Bangka Belitung (86,8); Kepulauan Riau (81,6); Daerah Istimewa Yogyakarta (85,3); Kalimantan Barat (81,9); Kalimantan Timur (73,7); Kalimantan Utara (75,5); Sulawesi Tengah (82,3); Gorontalo (80,2); dan Sulawesi Barat (72,8).

"COVID-19 bisa disembuhkan. Angka sembuh ini akan terus bertambah dengan seiring waktu karena memang beban layanan rumah sakit rata-rata masih berada pada kisaran 55,59 persen. Sehingga kita masih bisa melakukan pelayanan dengan sebaik-baiknya," kata Yuri.

Di satu sisi, ia meminta agar masyarakat yang belum tertular tetap mencegah dirinya terkena COVID-19 dengan melaksanakan protokol kesehatan yang selalu disosialisasikan.

"Mencegah lebih baik daripada mengobati," pungkasnya

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya