Panas Ekstrem di Grand Canyon Bikin Sepatu Hiking Meleleh

Suhu di Grand Canyon diprediksi bakal mencapai 44 derajat celcius.

oleh Komarudin diperbarui 26 Jun 2020, 22:03 WIB
Sepatu rusak akibat cuaca panas di Grand Canyon (Dok.Grand CanyonNPS/Twitter)

Liputan6.com, Jakarta - The National Park Service (NPS) memperingatkan pengunjung Grand Canyon, panas ekstrem pada minggu ini bisa menimbulkan bahaya tidak biasa, yakni sepatu meleleh. Dalam sebuah kicauan, Grand Canyon NPS menunjukkan bagaimana cuaca ini menyebabkan lem yang menahan sepatu hiking mencair.

Peringatan ini datang atas kekhawatiran tambahan tentang panas ekstrem. Suhu di Grand Canyon diprediksi akan mencapai 44 derajat celcius, seperti dilansir dari CNN, Jumat (26/6/2020).

Layanan Cuaca Nasional telah mengeluarkan peringatan panas ekstrem untuk ketinggian di bawah empat ribu kaki di Grand Canyon. "Grand Canyon adalah lingkungan tak kenal ampun," kicau NPS.

Panas di dalam ngarai dapat menyebabkan sepatu terlepas. "Sepatu hiking yang berat dapat memerangkap keringat dan menyebabkan lepuh (di kaki) yang menyakitkan," sambung pihaknya.

Pihak Grand Canyon memperingatkan pengunjung untuk memahami keterbatasan diri dan perlengkapan yang dipersiapkan. Sehingga, NPS meminta pengunjung untuk ekstra hati-hati saat hiking dan bertualang selama musim panas.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Mengenal Grand Canyon

Taman Nasional Grand Canyon (AFP Photo)

Grand Canyon adalah sebuah ngarai tebing di utara Arizona, Amerika Serikat, yang merupakan hasil pahatan jutaan tahun sungai Colorado. Pemandangannya berupa jurang tebing terjal berpemandangan mengagumkan.

Sebgaian besar kawasan Grand Canyon merupakan taman nasional pertama di Negeri Paman Sam. Penetapan tersebut dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat ke-26, Theodore Roosevelt, pada 1908.

Menurut History.com, pada abad ke-13, hanya ada penduduk asli Amerika Serikat yang tinggal di wilayah tersebut. Namun, pada  1540, datang tim ekspedisi dari Eropa yang melihat Grand Canyon dan singgah di sana. Mereka adalah tim ekspedisi yang dipimpin penjelajah Spanyol bernama Francisco Vasquez de Coronado.

Tempat ini kemudian dikenal sebagai salah satu lokasi petulangan luar ruang paling populer di Amerika Serikat. Lekukan bebatuan dengan gradasi warna tertentu jadi pemandangan yang diabadikan banyak turis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya