Penjelasan Dinas Pendidikan Surabaya Terkait PPDB Jalur Afirmasi Belum Diumumkan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo memberikan penjelasan rinci terkait belum ada pengumuman PPDB jenjang SMP negeri jalur afirmasi tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2020, 19:30 WIB
Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Penerimaan peserta didik baru atau PPDB jenjang SMP negeri di Kota Surabaya untuk jalur afirmasi hingga Selasa ini belum juga diumumkan. Hal ini kendati banyak orangtua calon siswa yang menantikan pengumuman tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo memberikan penjelasan rinci terkait belum ada pengumuman PPDB jenjang SMP negeri jalur afirmasi tersebut. Alasan utamanya adalah masih menyeleksi seleksi data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Ada pertimbangan skala prioritas MBR yang diterima di sekolah negeri. Hal itu dikarenakan banyaknya data MBR, sementara kuota sekolah negeri sedikit. Jadi, ada verifikasi ulang, karena MBR ini datanya dinamis," tutur Supomo saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa, (16/6/2020), seperti dikutip dari Antara.

Supomo mengatakan, PPDB jenjang SMP negeri jalur Afirmasi tahun 2020 memang dioptimalkan karena banyak warga yang terdampak pandemi COVID-19.

Mantan Kepala Dinas Sosial ini mengungkapkan kuota PPDB jenjang SMP negeri jalur afirmasi yang awalnya 15 persen dari kuota keseluruhan, saat ini dinaikkan dan bisa menerima hingga 25 persen kuota.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penambahan Kuota Jalur Afirmasi Tak Kurangi Kuota Jalur Zonasi

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Supomo mewakili Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk terima penghargaan Anugerah Kihajar 2019. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Penambahan kuota jalur afirmasi tidak mengurangi kuota jalur zonasi yang besarnya mencapai 50 persen.

"Untuk penambahan rombel (rombongan belajar) kami sudah menyurati Kemendikbud dan diizinkan. Ini upaya pemerintah memfasilitasi anak agar sekolah, karena anak juga belum tentu bisa sekolah swasta," tutur dia.

Supomo mengatakan, penambahan jumlah siswa dalam satu kelas pada PPDB kali ini sebagai upaya pemerintah hadir menyekolahkan siswa secara gratis.

"Sudah kami komunikasikan dengan sekolah swasta. Sekolah swasta juga menerima mitra warga, ada yang dua, lima atau 10 anak," kata Supomo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya