Buka GAVI Summit 2020, PM Inggris Desak Pemimpin Dunia Bersatu Hentikan Virus Corona

Acara ini dibuka oleh sambutan dari PM Inggris Boris Johnson yang menyebut KTT ini merupakan langkah awal bagi masyarakat dunia dalam berjuang melawan Corona COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Jun 2020, 13:01 WIB
PM Inggris Boris Johnson membuka GAVI Summit 2020 (GAVI Summit 2020)

Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membuka sekaligus memimpin Global Vaccine Summit 2020 atau GAVI sebagai upaya merangkul pemimpin dunia untuk melakukan penggalangan dana dalam penyediaan vaksin Virus Corona COVID-19.

GAVI Summit ini dilakukan secara virtual. Ada lebih dari 50 negara yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Masing-masing perwakilan tiap negara memberikan pandangannya dalam rekaman video, termasuk Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto.

Acara ini dibuka oleh sambutan dari PM Inggris Boris Johnson yang menyebut KTT ini merupakan langkah awal bagi masyarakat dunia dalam berjuang melawan Corona COVID-19.

"KTT ini diharapkan mampu menjadi pemersatu bagi masyarakat dunia dalam melawan situasi ini," ujar Johnson yang pernah terpapar Virus Corona COVID-19.

Dalam pemaparan tersebut, Boris Johnson juga menyampaikan bahwa Inggris merupakan donor terbesar dalam upaya dunia menemukan vaksin.

"Saya meminta agar banyak orang bergabung dengan Inggris sebagai upaya memperkuat kerja sama dalam bidang kesehatan," jelas Johnson.

"Saya yakin ini adalah ujian penting bersama yang tengah diterima umat manusia," imbuhnya.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 4 halaman

Dana Terkumpul Diharapkan 7 Miliar Poundsterling

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Dengan diselenggarakannya GAVI Summit 2020, diharapkan dana yang terkumpul bisa mencapai 7 miliar Poundsterling. Nantinya dengan dana ini bisa memberikan imunisasi kepada 300 juta anak di negara miskin dunia sebelum 2025.

Bukan hanya Virus Corona, Penggalangan dana ini sangat diperlukan untuk melindungi anak-anak dari penyakit mematikan seperti polio, difteri, dan campak, serta memastikan pemulihan global dari Virus Corona.

Pemberian imunisasi di negara-negara miskin juga akan memberikan dukungan kepada negara tersebut dalam menangani kasus virus corona.

Boris Johnson mendesak para pemimpin dunia lainnya untuk bersatu untuk menghentikan penyebaran Virus Corona yang menyebabkan kehancuran.

"Sama seperti kita memiliki aliansi militer yang hebat seperti NATO. Di mana negara-negara berkolaborasi membangun pertahanan militer kolektif mereka, jadi kita sekarang membutuhkan semangat kolaborasi dan pertahanan kolektif yang sama melawan musuh penyakit yang sama," kata Johnson dalam sambutannya di GAVI Summit.

Sekretaris Pembangunan Internasional Anne-Marie Trevelyan kemudian mengatakan dia yakin Inggris mampu memberikan vaksin Virus Corona COVID-19 kepada mereka yang membutuhkannya dengan kecepatan yang baik ketika tersedia.

 

3 dari 4 halaman

Hadirnya Donald Trump

Donald Trump muncul dalam GAVI Summit 2020 (GAVI Summit 2020)

Dari sekian banyak sambutan dari pemimpin dunia dalam KTT yang berlangsung selama lebih dari empat jam tersebut, muncul Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Trump muncul dalam video virtual sama seperti pemimpin atau perwakilan dari masing-masing negara. Bahkan, video paparan singkat Donald Trump diputar setelah sambutan PM Boris Johnson.

"Virus Corona COVID-19 tidak ada batas. Tidak membeda-bedakan," ujar Trump dalam paparan singkatnya.

"Corona begitu kejam. Namun kita akan mengurusnya secara bersama dan bekerja bersama agar lebih kuat. Semoga kita sukses dan mari temukan jawabannya," jelas Trump.

 

4 dari 4 halaman

Pernyataan Menkes Terawan

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Rapat membahas polemik kenaikan iuran BPJS Kesehatan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto muncul sebagai salah satu perwakilan dalam GAVI Summit 2020.

Terawan menyampaikan permohonan maaf ketidakhadiran Presiden Joko Widodo yang tak bisa memberikan pernyataan secara langsung lantaran memiliki jadwal penanganan Corona COVID-19.

Dalam pemaparannya, Terawan menyebut bahwa pemerintah Indonesia telah berupaya besar dalam melakukan penanganan pencegahan Corona COVID-19.

Ia juga menyebut bahwa pemerintah Indonesia mempertimbangkan program imunisasi dan kontribusi Indonesia dalam upaya pengembangan vaksin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya