Ketua Umum BK3S: Penyandang Disabilitas adalah Pihak Paling Terdampak COVID-19

Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Jawa Timur Pinky Saptandari menyebut penyandang disabilitas lebih terdampak COVID-19 dibanding masyarakat non difabel.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Mei 2020, 09:43 WIB
Foto: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Jawa Timur Pinky Saptandari menyebut penyandang disabilitas lebih terdampak COVID-19 dibanding masyarakat non difabel.  

“Kalau kita berbicara kita terdampak COVID-19 sebenarnya ada yang paling terdampak yaitu penyandang  disabilitas,” ujar Pinky dalam konferensi pers BNPB, Minggu (17/5/2020).

Ia mencontohkan, penyandang disabilitas netra yang sehari-harinya mencari nafkah dengan menawarkan jasa pijat. Setelah COVID-19 melanda, selama dua bulan terakhir mereka tidak dapat bekerja.

“Barangkali kita harus mulai memikirkan bahwa mereka (penyandang disabilitas) yang paling terdampak.”

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Bekerja di Sektor Informal

Perihal penyandang disabilitas yang banyak kehilangan pekerjaan ini dibenarkan oleh Executive Director Yayasan Plan International Indonesia Dini Widiastuti.

“Di lapangan, teman-teman disabilitas kehilangan pekerjaan itu karena mereka kerjanya di sektor informal. Misalnya yang buka jasa pijat, sol sepatu, atau warung kecil-kecilan itu terdampak secara ekonomi,” kata Dini dalam acara yang sama.

Sejauh ini, upaya yang dilakukan Yayasan Plan Internasional adalah pelatihan pembuatan masker. Mengingat, bantuan dari pemerintah masih dalam tahap pendataan.

“Kalau menunggu bantuan dari pemerintah itu sekarang kabarnya baru pendataan, mereka belum dapat. Jadi mereka harus bisa berdaya untuk bangkit sendiri.”

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya