Khofifah Minta Format Ganjil Genap Berlaku di Pasar Tradisional Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, penerapan format ganjil genap di pasar tradisional untuk tetap menjaga roda ekonomi dan kesehatan baik penjual serta pembeli.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Mei 2020, 19:30 WIB
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim turun langsung meninjau kesiapan pelaksanaan PSBB Malang Raya (Foto: Dok Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov) berharap pelaksanaan format ganjil genap di pasar tradisional dapat dilakukan di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, penerapan format ganjil genap di pasar tradisional untuk tetap menjaga roda ekonomi dan kesehatan baik penjual serta pembeli.

"Jangan sampai pasarnya tutup, proses jual beli perdagangan tetap jalan, tetapi menjaga kesehatan juga harus dilakukan," ujar Khofifah, Kamis (14/5/2020). 

Khofifah mengharapkan, pelaksanaan format ganjil genap di Pasar Klojen dapat juga diikuti pasar lainnya. Rencana ada 26 pasar lain yang akan diterapkan format ganjil genap di Kota Malang yang dimulai Jumat, 15 Mei 2020.

"Besok, kata Pak Wali, 26 pasar di kota Malang   akan menggunakan ganjil genap semua. Semoga efektif untuk menjaga perekonomian masyarakat tetapi kesehatan tetap terlindungi," tutur Khofifah. 

Pelaksanaan format ganjil genap dilakukan dengan sistem penomoran di setiap stand pedagang sebagai acuan jadwal berjualan di pasar tradisional. Pada hari pertama sosialisasi PSBB ini, jadwal penjual bernomor stand ganjil yang mendapat giliran berjualan. Sementara stand dengan nomor genap bisa berjualan esok hari.

"Masing-masing penjual sudah tahu, bahwa hari ini yang ganjil yang berjualan. Besok yang genap yang berjualan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Jaga Jarak di Pasar

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim turun langsung meninjau kesiapan pelaksanaan PSBB Malang Raya (Foto: Dok Istimewa)

Dengan format seperti ini, terlihat beberapa stand kosong tanpa penjual maupun barang dagangannya. Sehingga, format physical distancing atau jaga jarak pun bisa tetap terjaga. Protokol kesehatan lainnya juga terlihat di setiap penjuru pasar. 

Penempatan hand sanitizer dan pengukuran suhu tubuh juga terlihat di pintu masuk pasar. Hal tersebut tak lain untuk menjaga securitas pada penjual dan pembeli yang tengah berbelanja.

"Jadi physical distancing berseiring dengan proses perekonomian supaya roda ekonomi tetap bergulir," ujar doa.

Didampingi Walikota Malang Sutiaji, Khofifah juga menyampaikan harapan besar agar format ganjil genap juga bisa diterapkan di wilayah selain Malang Raya.

"Format ini tidak hanya untuk yang sedang PSBB, saya rasa se-Jawa Timur dan daerah-daerah lain juga bisa dijadikan role model," ujar Khofifah. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya