Ulama Tegaskan Puasa Ramadan Takkan Hancurkan Karier Pesepakbola Muslim

Masroor juga menegaskan kepada pemain bola muslim di Eropa, puasa Ramadan merupakan kewajiban.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 08 Mei 2020, 07:00 WIB
Riyad Mahrez - Mahrez menjadi salah satu pemain muslim yang membela Manchester City. Pemain Timnas Aljazair ini selalu rutin menjalankan puasanya meski harus bermain di pertandingan. (AFP/Oscar Del Pozo)

Liputan6.com, Jakarta Liga-liga besar di Eropa tengah mewacanakan untuk meneruskan kembali kompetisi. Pertandingan-pertandingan bisa dilanjutkan lagi di bulan Ramadan ini. Sebelumnya, kompetisi dihentikan sementara akibat pandemi virus Corona Covid-19.

Kini, masing-masing operator liga berusaha agar laga dilanjutkan lagi. Dan, akhirnya Bundesliga akan dilangsungkan di tengah pandemi virus Corona pada pertengahan bulan ini.

Bundesliga akan menjadi liga top Eropa yang pertama kembali mengggulirkan kompetisi. Liga-liga besar lainnya masih menunggu izin resmi dari pemerintah masing-masing.

Di sisi lain, bagai pesepakbola muslim kompetisi kali ini juga bertepatan dengan ibadah puasa Ramadan. Ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri buat mereka.

Seorang ulama Inggris yang berbasis di London, Ajmal Masroor, pernah memberikan nasehat untuk pesepak bola Muslin menjalani ibadah puasa Ramadan di Eropa.

2 dari 4 halaman

Takkan Ganggu Karier

Mesut Ozil - Pemain asal Jerman berdarah Turki ini sudah terkenal sebagai bintang sepak bola beragama muslim. Ozil selalu berdoa lebih dulu sebelum memulai pertandingan dan tetap menjalankan puasa meski harus berlaga di lapangan. (AFP/Justin Tallis)

Masroor yang juga merupakan anggota Dewan Muslim Inggris itu menegaskan kepada pemain bola Muslim di Eropa, puasa Ramadan merupakan kewajiban. Dia mengatakan, berpuasa tidak akan membahayakan kariernya.

"Dalam Ramadan, hanya ada pengecualian kepada Anda yang sakit atau bepergian. Anda dapat menggantinya di hari-hari tertentu," katanya, dikutip dari Goal.

"Jika seorang pemain sepak bola mengatakan kepada saya seperti ini: 'Saya tidak dapat memenuhi kewajiban profesional saya jika berpuasa.' Tentunya, saya tidak dapat menganggap ini sebagai alasan yang dapat diterima."

3 dari 4 halaman

Tantangan

"Petugas pemadam kebakaran harus berpuasa, petugas polisi harus berpuasa, guru sekolah harus berpuasa di bulan Ramadan. Ini adalah bagian dari tantangan yang kami hadapi," ujar Masroor.

Masroor memastikan, puasa Ramadan tidak bakal menghancurkan karier pesepak bola. Dia menyebut, doa-doa orang berpuasa bakal didengar lebih cepat dari Allah.

4 dari 4 halaman

Harus Beradaptasi

"Jika seorang pemain bola menghasilkan 100 ribu pound sterling seminggu, tapi malah mengatakan bahwa puasa selama satu bulan akan membahayakan karirnya, itu tidak benar-benar valid," ucapnya.

"Satu bulan doa dan puasa yang dikalani penuh mungkin sangat bermanfaat bagi pemain itu. Saya pikir jika kita akan benar-benar multikultural maka klub dan pelatih harus beradaptasi dengan Ramadan untuk pemain Muslim mereka."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya