3 Penumpang KRL Positif Corona Berdomisili di Jakarta dan Sukabumi

Tiga penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang dinyatakan positif Covid-19 akibat infeksi virus Corona berdomisili di luar Kota Bogor, Jawa Barat.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Mei 2020, 21:46 WIB
Calon penumpang menunggu kedatangan kereta Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (16/4/2020). PT KCI menyatakan jumlah penumpang kereta listrik (KRL) terus menurun selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodebek hingga 50 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang dinyatakan positif Covid-19 akibat infeksi virus Corona berdomisili di luar Kota Bogor, Jawa Barat.

Dua dari ketiga orang itu merupakan warga Jakarta. Lainnya dari Sukabumi.

"Ketiganya laki-laki. Tidak ada warga Kota Bogor. Hasil telusur kami, dua orang tinggal di Jakarta, satu orang tinggal di Sukabumi," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Senin (4/5/2020).

Sebelumnya, tiga dari 325 penumpang KRL dinyatakan terpapar virus Corona setelah dilakukan tes swab di Stasiun Bogor pada 27 Juli 2020.

Retno menjelaskan, ketiga penumpang yang terkonfirmasi positif Corona tersebut diketahui bekerja di Jakarta dan kini sudah mendapatkan penanganan oleh masing-masing Dinas Kesehatan sesuai domisili mereka, yakni DKI Jakarta dan Sukabumi.

"Setiap hari menggunakan KRL. Yang orang Sukabumi kerja di Jakarta. Dua orang lagi juga sama kerja di Jakarta tapi waktu itu sedang bertugas ke Bogor," kata Retno.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Soal Tracing

Penumpang kereta rel listrik (KRL) menjalani tes swab di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). Pengetesan yang melibatkan 350 penumpang ini untuk memastikan ada atau tidaknya virus corona COVID-19 yang dibawa penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Pihaknya juga sudah menyerahkan kepada masing-masing dinas untuk melakukan tracing guna menelusuri jejak kontak antara pasien yang telah positif Covid-19 dengan orang yang berada di sekitarnya.

"Kami juga akan melakukan tracing untuk menelusuri riwayat kontaknya di sini. Ada tiga yang positif itu berarti ada potensi besar penularan Covid di stasiun, berarti harus di tingkatkan kewaspadaan. Ada sumber potensi penularan," ujar Retno.

Retno mengimbau, bagi masyarakat yang terpaksa harus keluar bekerja di luar rumah, wajib menerapkan protokoler Covid-19.

“Tetap pakai masker, jaga jarak. Kalau tidak penting-penting banget tidak usah keluar rumah. Apalagi pakai transportasi umum, risiko cukup besar," ujar dia.

Menurut dia, tiga orang terpapar Covid-19 itu diketahui tanpa gejala (OTG) dan kondisinya sehat. Orang tanpa gejala ini, kata Retno, berisiko tinggi menularkan virus kepada orang lain.

"Itu lebih bahaya karena mereka beraktivitas normal. Kalau dia menularkan ke orang yang rentan dan mempunyai penyakit bawaan, akan lebih buruk. Itu yang perlu diwaspadai," kata Retno.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya