Pemulihan Ekonomi Usai Corona COVID-19 di Eropa Butuh Dana Rp 8 Ribu Triliun

Untuk pemulihan ekonomi setelah krisis Virus Corona COVID-19, Eropa akan membutuhkan setidaknya 500 miliar Euro.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2020, 09:23 WIB
Foto udara pagi pada 30 Maret 2020, jalan utama Piazza Venezia dan Via del Corso yang sepi selama penerapan penutupan nasional atau lockdown di Roma. Roma menjelma bak kota mati pasca pemerintah Italia memberlakukan aturan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. (Elio CASTORIA/AFP)

Liputan6.com, Brussel - Untuk membiayai pemulihan ekonominya setelah pandemi Virus Corona COVID-19, Eropa akan membutuhkan setidaknya 500 miliar Euro atau sekitar (Rp 8 ribu triliun) dari lembaga Uni Eropa, VOA Indonesia melaporkan. 

Dilansir dari VOA Indonesia, Senin (20/4/2020), angka tersebut dikatakan di luar paket tambahan dana sebesar setengah triliun Euro yang telah disepakati sebelumnya.

Direktur Pelaksana Mekanisme Stabilitas Eropa, Klaus Regling, mengatakan dalam wawancara kepada Surat Kabar Corriere della Sera Italia yang diterbitkan Minggu, 19 April bahwa cara termudah untuk mendapatkan dana tersebut adalah melalui Komisi Eropa dan Uni Eropa. 

Klaus Regling mengatakan kepada surat kabar itu, "Tahap kedua kita membutuhkan setidaknya 500 miliar Euro dari lembaga-lembaga Eropa, tetapi bisa lebih."

Regling juga mengatakan pentingnya pembahasan instrumen baru dengan pikiran terbuka.  "Namun juga menggunakan institusi yang ada, karena lebih mudah," jelas Klaus Regling, seperti dilansir VOA Indonesia dari Reuters.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kesepakatan Para Menteri Keuangan Uni Eropa

Polisi menyisir area lapangan Esplanade du Trocadero dekat Menara Eiffel saat lockdown di Paris, Prancis, Rabu (18/3/2020). Sampai Selasa (17/3/2020), Prancis memiliki 6.633 kasus virus corona COVID-19 dengan 148 kematian. (Ludovic MARIN/AFP)

Kesepakatan telah dicapai oleh para menteri keuangan Uni Eropa pada safety net untuk negara, korporasi dan individu senilai total 540 miliar Euro pada 9 April.

Itu juga termasuk bahwa zona Eropa, yang akan terjun ke dalam resesi tahun ini karena pandemi berdasarkan prediksi IMF, akan membutuhkan dana untuk pemulihan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya