Pegawai Garuda Indonesia Dipotong Gaji Demi Maskapai Tetap Terbang

Keputusan pemotongan gaji yang berkisar 10 persen hingga 50 persen ini diambil semata-mata agar Garuda Indonesia dapat beroperasi dengan normal

oleh Athika Rahma diperbarui 17 Apr 2020, 18:00 WIB
Garuda Indonesia (Foto: AFP / Adek BERRY)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra angkat bicara soal pemotongan gaji karyawan Garuda di tengah krisis yang mempengaruhi operasional maskapai.

Irfan menyatakan, keputusan pemotongan gaji yang berkisar 10 persen hingga 50 persen ini diambil semata-mata agar maskapai nasional ini dapat beroperasi dengan normal dan dapat melayani pelanggan semaksimal mungkin.

"Langkah pemotongan gaji pegawai diberlakukan untuk memastikan business sustainability perusahaan tetap terjaga di tengah tekanan kinerja industri penerbangan dunia yang disebabkan pandemi Covid-19," ujar Irfan dalam keterangannya, Jumat (17/4/2020).

Lebih lanjut, Irfan bilang opsi pemotongan gaji ini merupakan langkah terbaik yang bisa diambil di tengah tantangan kinerja operasional yang terdampak secara menyeluruh pada lini bisnis penerbangan.

Perusahaan juga telah melakukan pertimbangan mendalam sebelum memutuskan hal ini. Namun, Irfan percaya, Garuda Indonesia akan terus bertahan melewati masa yang kurang menguntungkan dan bisa segera kembali menjalankan layanan operasional secara optimal.

 

2 dari 2 halaman

Sementara

Seragam Pramugari Garuda Indonesia rancangan Anne Avantie (Dok. Anne Avantie)

Irfan juga memastikan bahwa pemotongan ini hanya bersifat sementara. Saat kondisi perusahaan berangsur membaik, maka akumulasi pemotongan akan dikembalikan lagi kepada yang bersangkutan.

"Dapat kami pastikan, pemotongan gaji ini bersifat penundaan, perusahaan akan mengembalikan akumulasi pemotongan saat kondisi memungkinkan, sejalan dengan performa kinerja ke depan. Adapun THR akan diberikan sesuai aturan yang berlaku," tutup Irfan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya