Cerita Buwas tentang Sopir yang Enggan Angkut Bahan Pangan saat Pandemi Covid-19

Buwas mengakui salah satu tantangan yang dihadapi Bulog ketika merebaknya Covid-19, yakni distribusi bahan pangan ke daerah-daerah.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2020, 20:08 WIB
Dirut Perum Bulog Budi Waseso saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (20/6/2019). Rapat membahas RKA Kementerian dan Lembaga Tahun 2020, evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I dan kinerja Bulog selama tahun 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas). Rapat yang berlangsung secara virtual tersebut membahas penyerapan cadangan beras pemerintah dan ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 serta persiapan Ramadan dan Idul Fitri 2020.

Kepada anggota parlemen, Buwas mengakui salah satu tantangan yang dihadapi Bulog ketika merebaknya Covid-19, yakni distribusi bahan pangan ke daerah-daerah. Dia mengakui distribusi bahan pangan sempat terhambat gara-gara merebaknya Covid-19.

Sebagai contoh, Buwas menyebut distribusi gula ke Aceh yang sempat terhambat karena para pengemudi angkutan logistik yang enggan mengantarkan gula yang hendak disalurkan Bulog.

"Ada kesulitan yang kami alami. Bagaimana sekarang terjadi di Aceh yang lambat. Karena memang satu sisi angkutan agak sulit dikarenakan sekarang berkaitan dengan Covid-19, banyak sopir truk angkutan sudah diliburkan bahkan tidak mau menyupir atau membawa kendaraan untuk mengangkut gula-gula itu sehingga ada sedikit keterlambatan," kata dia, Kamis (9/4/2020).

Keadaan ini, kata Buwas, dapat dimaklumi. Masyarakat, terutama para pengemudi tentu mempertimbangkan sejumlah hal, seperti aspek kesehatan dan aspek keamanan dalam perjalanan mengantar bahan pangan.

"Memang situasi dan kondisinya sekarang masyarakat sedikit ketakutan, khususnya pengemudi-pengemudi ini," ujar dia.

2 dari 2 halaman

Gandeng Aparat Keamanan

Salah satu upaya yang dilakukan pihaknya, yakni menggandeng aparat keamanan juga TNI untuk mengawal proses distribusi bahan pangan. Dengan demikian diharapkan para pengemudi tidak lagi mengkhawatirkan keamanannya ketika menjalankan tugas.

"Pengawalan dari TNI-Polri, supaya distribusi, pengangkutan ini lancar. Hari ini sudah Pak, kami cek di Aceh sudah sampai 400 ton gula yang kami kirim ke Aceh. Ini bertahap karena nanti begitu gula datang, nanti akan kami distribusikan, tandas Buwas.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya