Harga Mobilnya Naik, Daihatsu : Bukan karena Rupiah

Nilai tukar rupiah yang telah menyentuh angka Rp16 ribu bisa menjadi acuan pabrikan otomotif untuk menaikkan harga jual kendaraannya. Meski demikian, PT Astra Daihatsu Motoer (ADM) memastikan pihaknya belum melakukan revisi harga karena hal tersebut.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 07 Apr 2020, 19:00 WIB
Uji kenyamanan dalam sesi test drive yang diselenggarakan oleh PT Astra Daihatsu Motor dengan rute Cirebon-Kuningan PP.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang telah menyentuh angka Rp16 ribu bisa menjadi acuan pabrikan otomotif untuk menaikkan harga jual kendaraannya. Meski demikian, PT Astra Daihatsu Motoer (ADM) memastikan pihaknya belum melakukan revisi harga karena hal terseut.

"Kenaikan harga Daihatsu, tapi itu bukan karena dolar tapi karena BBN, karena waktu Januari kita naikin berdasarkan estimasi, sekarang udah keluar tabelnya. Jadi kita hitung kembali dan kita sesuaikan berdasarkan tabel aslinya," kata Direktur Marketing ADM, Amelia Tjandra di Jakarta.

Bervariasi, kenaikan harga yang dilakukan pabrikan otomotif asal Jepang tersebut mulai dari Rp1 juta hingga Rp2,1 juta.

"Januari kenaikan kita lebih sedikit dari yang harusnya dibebankan ke konsumen. Sekarang yang beli baru dapat harga pajak baru. Kenaikan Daihatsu Sigra Rp1 juta sama dengan Gran Max dan Luxio. Untuk Xenia Rp2,1 juta dan Terios Rp1,5 juta," ujarnya.

Saat disinggung mungkinkah Daihatsu akan menaikkan harga karena nilai tukar rupiah, Amel menegaskan pihaknya masih harus melihat 1 hingga 2 bulan ke depan.

"Ada pasti kita akan adjust dari waktu ke waktu, tapi sekarang kita masih mengamati. Terlalu dini, belum sebulan. Biasanya kita mengamati paling sedikit 2 sampai 3 bulan apakah kurs ini akan terus melambung," ujarnya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Produksi Mobil Tetap Jalan

Setelah menerapkan split team dan koordinasi menggunakan digital meeting, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga menerapkan physical distancing pada sistem produksi.

Hanya terdapat satu shift dan waktu produksi lebih singkat dari biasanya, perusahaan asal Jepang tersebut berharap karyawan pabrik bisa tetap tinggal di rumah secara bergantian.

Meski bekerja per 2 hari, Daihatsu tak memangkas upah karyawan. Tak hanya itu, beberapa kegiatan pencegahan untuk melindungi karyawan dari penyebaran virus Corona Covid-19 telah dilakukan.

Selain membuat tempat mencuci tangan di tempat strategis, karyawan yang akan masuk area pabrik juga harus melewati pengecekan suhu tubuh. Dalam rangka meningkatkan imunitas karyawan, ADM juga mengubah kebijakan fasilitas kesehatan.

Saat ini, karyawan bisa melakukan pembelian vitamin tanpa resep dokter. Tersedia juga fasilitas hotline 24 jam bagi karyawan yang ingin berkonsultasi dengan dokter ahli. Upaya ini dilakukan untuk memberi rasa aman bagi karyawan.

"Semoga pandemic global Covid-19 termasuk Indonesia bisa segera berakhir,” kata Amelia Tjandra,Corporate Planning & Communications Director PT Astra Daihatsu Motor.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya