Saraswanti Anugerah Makmur Gelar IPO Tanpa Seremoni

Saraswanti Anugerah Makmur menawarkan 775 juta saham dengan harga penawaran Rp 120 per lembar saham. Adapun target dana dari IPO sebesar Rp 93 miliar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Mar 2020, 08:20 WIB
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali kedatangan emiten baru pada Selasa, 31 Maret 2020. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) dijadwalkan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada perdagangan hari ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, sesi listing atau IPO perusahaan pupuk tersebut tak akan disertai momen peresmian. "Listing iya, ceremony tidak ada," kata Nyoman lewat sebuah pesan tertulis, Selasa (31/3/2020).

Dia mengatakan, informasi terkait penawaran umum perdana tersebut akan dipublikasikan melalui berbagai platform digital.

"Kita support informasi kepada stakeholders melalui press release, announcement di website BEI, brodcasting backdrop listing Perseroan di videotron BEI," ungkap dia.

Sebagai informasi, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) merupakan perusahaan pemasar pupuk asal Sidoarjo yang berdiri pada 1998.

Sebelum IPO, SAMF telah melakukan penawaran umum pada 26-27 Maret 2020, dan distribusi secara elektronik pada 30 Maret 2020.

Perseroan menawarkan 775 juta saham dengan harga penawaran Rp 120 per lembar saham. Adapun target dana dari IPO ini sebesar Rp 93 miliar.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Minta Sejumlah BUMN IPO di Tahun Ini

Petugas Dinas Pertamanan berdiri dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Nilai tukar rupiah berada di level 14.152 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong beberapa perusahaan pelat merah untuk go public atau initial public offering (IPO) tahun ini. Hal itu sebagai langkah penerapan tata kelola yang baik atau good corporate governance (GCG).

"Dengan kondisi bursa seperti ini kita coba masukin beberapa perusahaan BUMN ke bursa tahun ini, dicoba," kata dia di Jakarta, seperti ditulis Kamis (5/3/2020).

Kendati begitu, Erick belum mau menyebutkan perusahaan-perusahaan BUMN mana saja yang akan terlebih dahulu didorong. Pun demikian, Erick juga tak menargetkan berapa BUMN yang akan melakukan IPO pada tahun ini.

Dia menyebut saat ini pihaknya tengah mempelajari pembelian kembali saham BUMN. Terlebih, dividen beberapa BUMN cukup besar dan ini penting untuk dipelajari.

"Kita juga sedang mempelajari buy back saham, tapi ini kan harus OJK, cuma ini sudah kita sampaikan, kita buy back saham," tandas dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya